Pengembangan Produk Souvenir Bambu Dengan Teknik Laminasi Sebagai Upaya Penambahan Nilai (Value-Adding) Produk Serta Spill Over Usaha Kecil Menengah Di Garut
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Budi Isdianto



Ringkasan Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berfokus kepada upaya pengembangan produk souvenir berbahan dasar bambu dengan teknik laminasi yang dikembangkan oleh perajin di Garut. Pengembangan produk ini dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah bagi produk yang dihasilkan oleh para perajin di daerah Garut tersebut. Di samping itu, pengembangan produk ini pun diharapkan menjadi langkah pengembangan usaha mandiri para perajin yang mana selama ini mereka hanya mengandalkan pesanan dari para pelanggannya. Kegiatan ini pun meliputi pula upaya pendampingan untuk pemasaran produk hasil pengembangan diatas. Melalui pendampingan pemasaran ini diharapkan perajin mengetahui dan memahami karakter pasar dan harapan pasar atas produk yang dikembangkan. Berdasarkan pengetahuan ini maka para perajin diharapkan dapat mengambil inisiatif untuk memperbaiki dan melakukan inovasi pada setiap produknya. Tujuan yang telah dica[ai dari penelitian ini diantaranya yakni diperoleh beberapa produk pengembangan yang memiliki nilai tambah berdasarkan kemampuan teknis yang sudah dikuasai oleh perajin sebelumnya serta perajin memperoleh bantuan desain yang dapat memberikan inspirasi dalam mengembangkan produk-produk kerajinannya. Sementara manfaat dari penelitian ini yakni untuk membuat alternatif produk souvenir berbahan dasar bambu dengan teknik laminasi sebagai nilai tambah dari produk-produk yang sudah ada/dikerjakan oleh para perajin dan membantu para perajin untuk mengembangkan usaha kerajinan bambu melalui pendampingan pengembangan produk berikut pemasarannya.



Capaian

Penerapa Karya Seni/Desain/Arsitektur/Perencanaan Wilayah, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

Para perajin mengerjakan produk yang dinilai berpeluang untuk dijual dan menguntungkan secara ekonomi. Selain itu, perajin menerima pesanan pengerjaan produk untuk memperoleh penghasilan tambahan dan dana untuk mempertahankan usahanya. Orientasi pengembangan produk tidak menjadi prioritas dikarenakan kurangnya wawasan dalam mengembangkan produk alternatif serta relasi untuk menemukan pangsa pasar baru yang potensial.