Pengembangan Manajemen Usaha Bagi Usaha Mikro Makanan Tradisional Jawa Barat
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Donald Crestofel Lantu



Ringkasan Kegiatan

Adanya stagnansi pada usaha mikro dan kecil, dimana kecenderungan para pelaku tidak naik tingkat menjadi usaha kecil, menengah,dan selanjutnya karena lemahnya kemampuan berwirausaha serta faktor-faktor lainnya. Program AQUAdemi Wirausaha Indonesia – AWI bermaksud untuk memecahkan permasalahan di atas dengan mengembangkan program awal yang akan dilaksanakan di 4 lokasi pabrik perusahaan di Jawa Barat, yaitu Bekasi, Subang, Cianjur, dan Ciherang. Program ini dilaksanakan dalam 3 tahap selama kurun waktu 3 tahun. Saat ini program telah memasuki akhir tahap 1 dimana telah diperoleh 11 Usaha Mikro yang bergerak dalam sektor makanan tradisional. Sektor makanan merupakan sektor yang memiliki potensi tinggi dalam hal pengembangan dan inovasi. Berdasarkan analisa situasi yang terjadi hingga saat ini (sejak tahap 1 hingga menjelang tahap 2) ditemukan beberapa hal yang menjadi masalah, yaitu: beragamnya potensi produk makanan di 4 daerah, keterbatasan akses pasar, dan manajemen usaha yang melibatkan kolaborasi antara mitra dan aktor pendukung lain. Selain melakukan pendampingan dalam hal manajemen usaha yang mencakup motivasi kewirausahaan, pencatatan keuangan, standar operasional prosedur, unique selling preposition, dan lingkungan usaha. Kami juga telah memilih 2 produk unggulan untuk dikembangkan dan dianalisa marketing plannya yang baru. Dengan mencoba beberapa strategi marketing seperti direct selling, online marketing, dan juga survey respon konsumen terhadap produk.



Capaian

Penerapan Karya Tulis, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

Kondisi masyarakat (pelaku usaha) secara umum masih rendah dalam konteks lima hal penting yang menjadi poin indikasi dalam pengembangan manajemen usaha yaitu motivasi kewirausahaan, pencatatan keuangan, standar operasional prosedur, unique selling preposition, dan lingkungan usaha. Oleh karenanya produk yang dihasilkan hanya terserap oleh pasar local (tetangga dan sekitarnya) padahal potensi yang dimiliki cukup tinggi.