Arianti Ayu Puspita
Pada tahun 2019, Kabupaten Rembang ditetapkan oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) sebagai Kabupaten Kreatif dengan subsektor Kriya dan disematkan khusus sebagai Kabupaten Konservasi Budaya. Didukung oleh Rembang Creative Community Network (RCCN) yang terdiri dari 30 komunitas kreatif, Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi kreatif sebagai garda terdepan dalam mengelola potensi sumber daya alam lewat berbagai tipologi destinasi wisata dari gunung hingga pantai serta potensi sumberdaya budaya melalui narasi sejarah dan nilai yang terkandung dalam Batik Tulis Lasem, pengembangan kapasitas ini berpusat pada sumber daya manusia (baik individu maupun kelompok) selaku pemangku kepentingan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata Kabupaten Rembang .Observasi menggunakan ethnographic fieldwork canvas dilakukan guna mendapatkan data terkait pemetaan sosial di lingkup komunitas kreatif dan pariwisata di Kabupaten Rembang, dilanjutkan dengan seminar yang menghadirkan narasumber dari Kabupaten yang tergolong maju dan memiliki karakteristik yang mirip dengan Kabupaten Rembang, terakhir ditutup dengan lokakarya yang menghasilkan service blueprint di mana para pemangku kepentingan sektor ekonomi kreatif dapat melakukan pemetaan terkait alur dan skema yang mendukung layanan sektor pariwisata beserta sarana dan prasarana yang digunakan, baik dari sisi wisatawan maupun dari sisi pelaku wisata setempat. Dengan melakukan studi lapangan dan mengobservasi secara langsung bersama komunitas setempat, dapat menggali harapan serta kendala/tantangan yang dihadapi. Diharapkan kedepannya, para pelaku industri kreatif Kabupaten Rembang mampu memetakan potensi dan menjadi bagian dari solusi permasalahan yang mereka hadapi sehingga pengembangan infrastruktur, sarana dan prasarana yang bersifat fisik (tangible) dan non-fisik (intangible) selaras dengan aspirasi para pemangku kepentingan ekosistem ekonomi kreatif Kabupaten Rembang.
Kegiatan
.Melalui studi etnografi dan diskusi dengan komunitas, tim peneliti dapat memetakan potensi dan permasalahan industri kreatif dan pariwisata di Rembang, antara lain seperti keindahan alam yang merupakan destinasi wisata, ragam produk kerajinan berbahan sumber daya alam lokal, hingga sumber daya manusia dan budayanya; seluruhnya dapat dikelola dengan strategi pendekatan dan intervensi pada Ekosistem Ekonomi Kreatif. Melalui Lokakarya ini, antar komunitas dan perwakilan Pemerintah Daerah dapat saling bersinergi dan berdiskusi, menyampaikan permasalahan dan juga menyusun ide bersama-sama. Selain itu, Lokakarya ini juga menghasilkan draft Peta Jalan Ekonomi Kreatif yang dapat diolah dan disusun dengan lebih detail oleh komunitas selama lima tahun mendatang.