Arief Rosyidie
Sebelum pelaksanaan pengabdian masyarakat, masyarakat Desa Wisata Laksana, khususnya kepengurusan pariwisata yang tergabung dalam Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar), belum memahami apa itu desa wisata termasuk belum memahami cara mengembangkan produk desa wisata dengan tema geowisata. Lingkup pelaksanaan pengadian masyarakat meliputi empat tahapan, yaitu (1) tahap persiapan; (2) pelatihan dan pendampingan; (3) tahap uji coba; (4) tahap penyusunan buku profil. Kompepar Desa Wisata Laksana terlibat dalam memberikan data dan informasi terkait identifikasi potensi wisata tematik berbasis geologi dan berbasis masyarakat. Manfaat yang diperoleh diantaranya adalah pengetahuan dan pemahaman mengenai proses penyusunan program wisata tematik berbasis geologi dan berbasis masyarakat.
Penerapa Karya Seni/Desain/Arsitektur/Perencanaan Wilayah, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
Desa Wisata Laksana merupakan salah satu dari desa penyangga Kawasan Kawah Kamojang. Desa ini terletak di Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa permasalahan yang harus dihadapi Desa Laksana sebagai suatu desa wisata, salah satunya adalah potensi masyarakat sebagai pelaku utama dalam pengembangan produk di Desa Wisata Laksana masih belum optimal, Selain itu, Kawah Kamojang, sebagai daya tarik wisata utama geowisata panas bumi yang menjadi ikon Desa Laksana dikelola oleh pihak lain, sehingga perlu untuk menciptakan produk desa wisata yang dapat mengaitkan dengan tema geowisata panas bumi tersebut.