Zulfakriza
.Gempabumi merupakan salah satu fenomena alam yang tidak bisa diperkiran waktu dan tempat kejadiannya secara tepat dan pasti. Kejadian gempabumi seringkali memberikan dampak kerusakan, kerugian harta benda bahkan mengakibatkan korban jiwa. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, setidaknya ada empat kejadian gempabumi yang memiliki kekuatan signifikan dan merusak, yaitu Gempa Gayo 2013, Gempa Pidie Jaya 2016, Gempa Lombok 2018 dan Gempa Palu-Donggala tahun 2018. Keempat kejadian tersebut berdampak pada kerusakan sejumlah bangunan dan kerugian harta benda serta korban jiwa.Pengembangan bahan ajar, sosialisasi dan edukasi mitigasi risiko gempabumi merupakan salah satu bagian yang penting dilakukan, terutama bagi usia sekolah. Hal ini didasari pada tujuan supaya pengetahuan tentang karakteristik bahaya dan risiko bencana gempabumi dapat diperoleh secara dini. Selain pengetahuan tentang karakteristik bencana, sosialisai dan edukasi ini juga dapat memberikan pengalaman penyelamatan diri, karena diselingi oleh simulasi penanggulangan bencana. Pengetahuan tentang fenomena gempabumi dan upaya mitigasinya dapat juga menjadi pembelajaran muatan lokal bagi sekolah.Wilayah Bandung Raya termasuk di dalamnya Kota Bandung merupakan salah satu wilayah yang rentan terjadi gempabumi. Secara geologi, wilayah Bandung Raya berada pada sebuah cekungan yang tersusun dari batuan endapan alluvial. Kondisi ini diperburuk dengan keberadaan Sesar Lembang merupakan sesar aktif yang memanjang mulai dari ujung barat di Kecamatan Ngamprah Kab. Bandung Barat hingga sisi timur di Kecamatan Cilengkrang Kab. Bandung. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Mudrik R. Daryono (2019) menjelaskan bahwa panjang sesar Lembang adalah 29 Km dengan laju pergeserannya sekitar 6 mm/tahun (Meilano, 2012). Potensi bahaya yang mungkin terjadi dari jika semua segmen dari sesar lembang bergerak bersamaan adalah menghasilkan gempabumi dengan kisaran magnitudo 6.5 - 7.0.Untuk itu kegiatan Pengembangan Bahan Ajar, Sosialisasi dan Edukasi Mitigasi Bencana Gempabumi bersama mitra Sekolah Alam Bandung diajukan sebagai kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat pada tahun 2021. Kegiatan ini akan menghasilkan bahan ajar yang interaktif serta memberikan pengetahuan tentang potensi bahaya gempabumi di Indonesia termasuk Jawa Barat dan lebih khusus wilayah Bandung. Pengetahuan yang diberikan kepada peserta adalah hasil-hasil penelitian terkini yang telah dilakukan ITB tentang fenomena gempabumi dari sudut pandang seismologi, geodesi dan geologi. Sehingga kegiatan ini melibatkan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Sains dan Teknologi Kegempaan ITB beserta beberapa mahasiswa dari Teknik Geofisika ITB.
Kegiatan
.(1) Memberikan pengetahuan tentang sesar Lembang dan potensi bahaya yang mungkin terjadi, (2) Dapat menjadi acuan bagi guru dan siswa sekolah dasar dan menengah untuk memahami potensi gempabumi akibat aktivitas sesar aktif. (3) Sebagai bahan ajar penganyaan dalam bentuk buku yang dapat diaplikasikan untuk mengurangi dampak risiko akibat gempabumi