I Nyoman Pugeg Aryantha
Kabupaten Jepara merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, dikenal luas oleh masyarakat sebagai sentra meubel dan ukiran. Industri meubel dan ukiran memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Kabupaten Jepara. Namun akhir-akhir ini kegiatan industri tersebut mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kenaikan harga bahan baku kayu dan kalahnya persaingan dengan pengusaha bermodal besar. Hingga saat ini banyak pengusaha industri kecil yang mengalami kerugian dan memutuskan untuk menutup usahanya. Sebagai salah satu upaya dalam memecahkan masalah tersebut, maka Tim dari LPPM ITB bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara dan UNISNU membuat suatu program pelatihan budidaya jamur tiram yang bertujuan untuk memberikan pengalihan mata pencahariaan lain bagi masyarakat di Kabupaten Jepara. Jamur tiram merupakan bahan pangan yang memiliki kandungan protein tinggi, mengandung zat antikolesterol, dan berbagai vitamin mineral bermanfaat bagi tubuh. Tidak hanya dari segi kesehatan, budidaya jamur tiram juga memiliki prospek bisnis yang menjanjikan karena permintaannya selalu meningkat setiap tahun dan proses budidayanya tergolong mudah. Selain itu, kondisi lingkungan dan mudahnya pencarian bahan baku dalam proses produksi menjadikan Kabupaten Jepara sebagai tempat yang potensial dalam pengembangan usaha budidaya jamur tiram. Program yang akan dilaksanakan di Kabupaten Jepara meliputi kegiatan pelatihan dan pembinaan budidaya jamur tiram dengan fokus peserta adalah pengrajin kayu. Kegiatan pelatihan akan dilakukan melalui pemaparan materi, diskusi, dan praktik langsung yang akan dibimbing oleh tim dari LPPM ITB. Selain itu akan dilakukan pembinaan dalam proses pengembangan produk jamur tiram dan manajemen bisnis. Tujuan akhir dari program adalah terbentuknya suatu sentra usaha budidaya jamur tiram sehingga dapat membantu perekonomian warga di Kabupaten Jepara.
Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
Kegiatan industri kayu di Jepara banyak mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya kenaikan harga bahan baku kayu dan kalahnya persaingan dengan pengusaha bermodal besar sehingga banyak pengusaha industri kecil yang mengalami kerugian dan memutuskan untuk menutup usahanya.