Angga Dwiartama
Degradasi dan alih fungsi lahan di daerah peri-urban kota Bandung menjadi Kawasan permukiman mewah dan hotel memberikan ancaman terhadap masyarakat di sekitar. Upaya me-revitalisasi kegiatan pertanian di masyarakat melalui pertanian kota terpadu dinilai sebagai salah satu solusi yang efektif, terutama karena aktivitas pertanian mampu menyediakan pangan bergizi, menghidupkan ekonomi lokal, menguatkan semangat kebersamaan dan meningkatkan nilai guna lahan bagi masyarakat, sehingga mengurangi laju alih fungsi lahan. Masyarakat di Kampung Sekepicung (populasi 2300 jiwa) dahulu merupakan petani, tetapi generasi muda sudah beralih menjadi buruh murah dan pengangguran. Di sisi lain, lahan-lahan warga dijual ke pihak luar sehingga alih fungsi lahan semakin tinggi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PM) ITB telah dilaksanakan di kampung ini sejak tahun 2015 melalui pembangunan prototipe sistem pertanian kota terpadu (SPT), yang tujuannya untuk mengurangi laju alih milik lahan dan meningkatkan nilai lahan bagi masyarakat. Melalui kerjasama dengan organisasi masyarakat setempat, kegiatan di tahun 2015 telah berhasil menarik perhatian Pemerintah Desa Ciburial dan minat warga yang lebih luas untuk turut mengembangkan sistem serupa sesuai dengan potensi lahannya. Kegiatan PM 2016 ini direncanakan sebagai bagian dari program multi-tahun dengan tujuan akhir penguatan kelembagaan masyarakat dan pengembangan ekonomi kreatif lokal berbasis sumberdaya hayati di tahun ketiga (2018). Kegiatan PM tahun ini berfokus pada pemetaan dan assessment lahan yang lebih luas di sekitar lokasi SPT PM ITB sebelumnya, pelibatan mitra dalam perencanaan tata ruang permakultur, pemanfaatan teknologi pupuk cair dan kompos di lahan-lahan baru, dan pendampingan mitra dalam pelaksanaan pertanian terpadu. Strategi yang diangkat merupakan kombinasi dari upaya responsif terhadap kebutuhan mitra, rintisan usaha mandiri berkelanjutan, dan kemitraan aktif dengan Pemerintah Desa Ciburial dalam pembinaan kawasan.
Penerapan Karya Tulis, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
Masyarakat di Kampung Sekepicung (populasi 2300 jiwa) dahulu merupakan petani, tetapi generasi muda sudah beralih menjadi buruh murah dan pengangguran. Di sisi lain, lahan-lahan warga dijual ke pihak luar sehingga alih fungsi lahan semakin tinggi.