Budi Hasiholan
Sektor Konstruksi merupakan salah satu sektor perekonomian yang sangat penting bagi pertumbuhan negara Indonesia. Selain sebagai penyumbang produk domestik bruto yang signifikan bagi negara, keluaran (output) sektor Konstruksi khususnya infrastruktur publik merupakan masukan (input) bagi sektor-sektor perekonomian lainnya sehingga perannya vital dalam penentu perkembangan dan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya. Oleh karenanya, pemerintah, dalam 5 tahun terakhir dan mendatang, melakukan percepatan pembangunan infrastruktur publik untuk menjadi enabler dalam berputarnya roda perekonomian untuk menuju peningkatan daya saing dan tentunya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Percepatan tersebut menjadi tantangan bagi Indonesia dan ITB sebagai salah satu Perguruan Tinggi di Indonesia, merespond tantangan kebutuhan nasional dalam ekspansi yang sangat cepat dalam pembangunan infrastruktur melalui Center for Infrastructure and Built Environment (CIBE) dimana berkumpulnya berbagai kelompok kepakaran yang dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur. Peneliti menggunakan kesempatan pada kondisi pandemi ini untuk meninjau kembali kajian terdahulu dengan memperluas benchmarking ke beberapa layanan konsultasi online baik professional maupun yang disediakan oleh pendidikan tinggi sebagai bentuk pengabdian masyarakat. Adapun metodologi yang digunakan mencakup: (1) identifikasi layanan-layanan konsultasi online yang berpotensi menjadi acuan, (2) kemudian dilakukan benchmarking dari layanan-layanan konsultasi online tersebut dengan beberapa tinjauan, (3) mengidentifikasi fitur-fitur yang mungkin dibutuhkan untuk menunjang layanan yang akan diberikan oleh CIBE, (4) mengembangkan rencana website, (5) merancang website, dan (6) mengidentifikasi rencana pengembangan website.
Penerapan Teknologi Tepat Guna, Penerapa Karya Seni/Desain/Arsitektur/Perencanaan Wilayah
pemerintah, dalam 5 tahun terakhir dan mendatang, melakukan percepatan pembangunan infrastruktur publik untuk menjadi enabler dalam berputarnya roda perekonomian untuk menuju peningkatan daya saing dan tentunya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan kewajiban tersebut, Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 45 menegaskan bahwa (1) penelitian di perguruan tinggi diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa; dan (2) pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan sivitas akademika dalam mengamalkan dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sering kali terkendala oleh ketiadaan sarana komunikasi antara perguruan tinggi dengan masyarakat. Hal tersebut juga dialami oleh CIBE sebagai bagian dari ITB selaku perguruan tinggi, di masa percepatan pembangunan infrastruktur publik. Ketiadaan sarana komunikasi tersebut dapat berdampak pada tidak terselesaikannya dengan komprehensif permasalahan terkait konstruksi pada masyarakat dan tidak dapat teraplikasikannya serta berkembangnya IPTEK pada kumpulan kelompok kepakaran di CIBE. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi yang didedikasikan untuk melayani kebutuhan masyarakat dalam berkonsultasi permasalahan konstruksi dengan kumpulan kelompok kepakaran yang tergabung dalam CIBE, ITB, dimana dibangun dengan analogi sistem informasi layanan klinik kesehatan yang melibatkan pasien dan dokter ataupun tenaga medik. Percepatan tersebut menjadi tantangan bagi Indonesia dan ITB sebagai salah satu Perguruan Tinggi di Indonesia, merespond tantangan kebutuhan nasional dalam ekspansi yang sangat cepat dalam pembangunan infrastruktur melalui Center for Infrastructure and Built Environment (CIBE) dimana berkumpulnya berbagai kelompok kepakaran yang dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur.