Pengembangan Proses Penanganan  dan  Pengolahan Kopi Pada Komunitas Petani Kopi Gunung Geulis (KOPPI  GUGEULS)
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Rijanti Rahaju Maulani



Ringkasan Kegiatan

Program Pengabdian Masyarakat merupakan proses pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumberdaya masyarakat yang diarahkan untuk dapat menciptakan lapangan kerja dan usaha secara mandiri melalui suatu aktivitas usaha sehingga pendapatan masyarakat meningkat. Komunitas Petani Kopi Gunung Geulis (KOPPI GUGEULS) yang berlokasi di wilayah yang termasuk Kecamatan Jatinangor dan Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang ini merupakan kelompok masyarakat petani yang bergerak dalam bidang pertanian (agroforestry) dan konservasi. Beberapa tahun yang lalu para petani diberikan bantuan berupa benih kopi Arabika yang ditanam di sela-sela tanaman kehutanan yang berada di kawasan konservasi Gunung Geulis. Selama ini, anggota komunitas sudah melakukan kegiatan yang sangat berhubungan erat dengan konservasi lahan di kawasan gunung dengan menanam berbagai macam tanaman seperti tanaman kehutanan, tanaman buah-buahan, termasuk tanaman kopi. Di dalam proses budidaya dan pengolahan tanaman kopi, teknologi yang digunakan masih relative sederhana, bahkan teknologi untuk penanganan dan pengolahan kopi masih menggunakan cara-cara yang sederhana. Berdasarkan hal tersebut, telah dilakukan program pemberdayaan anggota komunitas petani kopi melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan di dalam proses penanganan dan pengolahan kopi agar menghasilkan kopi yang kualitasnya dapat bersaing. Metode kegiatan yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode partisipatif, dengan pendekatan secara individu maupun kelompok.



Capaian

Penerapan Teknologi Tepat Guna, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

Ketramoilan dalam proses penanganan buah kopi dan pengolahan untuk menghasilkan biji kopi berkualitas perlu ditingkatkan di kalangan anggota komunitas. Permasalahan yang selama ini masih dirasakan oleh anggota komunitas dapat diidentifikasi sebagai berikut: Teknik budidaya tanaman kopi masih dilakukan dengan cara sederhana dan hanya berdasarkan pengalaman. Teknik budidaya yang dilakukan bersifat tradisional dan mengandalkan kondisi alam, panen buah kopi dilakukan secara manual tetapi belum melakukan pemilihan terhadap buah kopi yang masak (kopi cherry). Perlu diberikan pengetahuan terhadap sifat-sifat buah kopi yang sudah siap untuk dipanen dan kualitas biji kopi yang dihasilkan. Proses pengolahan buah kopi menjadi biji kopi masih dilakukan secara manual dan sederhana. Semakin meningkatkanya jumlah kopi yang dapat dipanen akan semakin membutuhkan energy yang besar di dalam pengolahannya apabila tidak menggunakan mesin. Cara pengolahan yang dilakukan merupakan pengolahan secara natural. Perlu dikenalkan teknologi lainnya di dalam pengolahan biji kopi agar dihasilkan biji kopi dengan kualitas yang terbaik yang merupakan ciri khas dari KOPPI GUGEULS. Serta Belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang tandar kualitas biji kopi yang laku di pasaran, baik lokal maupun nasional, bahkan internasional (kualitas ekspor). Pengetahuan tentang standar kualitas biji kopi perlu disampaikan kepada anggota komunitas agar dapat menghasilkan biji kopi olahan yang memenuhi standar, terutama standar perdagangan, sehingga produk biji kopi yang dihasilkan dapat bersaing di pasaran.