Pengembangan Potensi Ekonomi Desa melalui Pengelolaan Sampah di Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon (Kerjasama ITB Kampus Cirebon dan Pemerintah Kabupaten Cirebon)
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Sri Maryati



Ringkasan Kegiatan

Sebagian besar pengelolaan sampah TPA di Indonesia menggunakan metode open dumping dan landfill, namun ada juga metode lain yaitu pembuatan kompos, pembakaran, pemilahan, dan daur ulang meskipun tidak banyak digunakan (Winahyu dkk, 2013). Dalam konsep linear economy sampah merupakan produk sisa yang umumnya tidak bernilai lagi. Pada saat ini konsep pengelolaan sampah di Indonesia masih bersifat linear economy atau kumpul-angkut-buang. Konsep pengelolaan sampah yang bersifat linear economy telah menimbulkan berbagai dampak, terutama dampak pencemaran air, tanah, dan udara. Selain dampak pencemaran yang ditimbulkan paradigma linear economy juga berbiaya tinggi. Sampah yang dihasilkan perlu untuk dikumpulkan, diangkut dan dibuang. Proses-proses ini melibatkan infrastruktur yang bernilai mahal, juga memerlukan biaya operasi yang tinggi. Semakin banyak penduduk, semakin banyak sampah yang dihasilkan, dan semakin banyak biaya yang diperlukan untuk menangani sampah. Penanganan masalah sampah melalui komposting dan penanganan lindi telah disosialisasikan melalui kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ITB tahun 2019 di Desa Kepuh. Antusiame masyarakat cukup besar terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Berdasarkan evaluasi kegiatan tahun 2019 terdapat indikasi perlunya integrasi kegiatan pengelolaan sampah dengan pengembangan ekonomi Desa. Masyarakat Desa Kepuh berharap sampah organik maupun non-organik mampu diolah sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi kehidupan rumah tangga. Permasalahan yang selama ini terjadi di Desa Kepuh adalah tidak adanya fasilitator yang dapat mendampingi masyarakat untuk tetap aktif mengelola sampah rumah tangga. Selain itu, kondisi masyarakat yang didominasi oleh masyarakat yang berpendidikan akhir SD menjadikan tantangan bagi Desa Kepuh dalam memberdayakan warganya.



Capaian

Penerapan Karya Tulis



Testimoni Masyarakat

Mengatasi permasalahan sampah yang semakin membesar dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia, berkembanglah paradigma circular economy. Circular economy didefinisikan sebagai suatu alternatif penanganan sampah yang menjaga penggunaan sumberdaya semaksimal mungkin, mengambil manfaat semaksimal mungkin dari sumberdaya, dan menghasilkan produk dan material pada akhir penggunaan sumberdaya tersebut (World Economic Forum, 2019). Circular economy menggantikan konsep the end-of- life dengan konsep restorasi dan renewable energy dengan cara penggunaan kembali dan pengembalian ke biosphere melalui perencanaan material, produk, sistem, dan model bisnis. Pengelolaan sampah secara terpadu dapat memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat. Untuk itu diperlukan adanya rumusan kegiatan pengelolaan sampah yang dapat diintegrasikan dengan pengembangan ekonomi masyarakat dan penyusunan rencana bisnis (business plan) untuk merealisasikan kegiatan tersebut.