Muhammad Rais Abdillah
Banyak daerah di Indonesia yang hampir selalu dilanda bencana hidrometeorologi seperti banjir saat musim hujan. Masalah banjir sampai sekarang belum tuntas terpecahkan. Langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir sudah banyak dikembangan dan diterapkan oleh pemerintah pusat, lokal, dan komunitas relawan bencana. Namun langkah-langkah tersebut kurang optimal karena kejadian banjir masih terus terjadi. Selain karena kebijakan yang mungkin belum tepat sasaran, langkah tersebut kurang optimal akibat partisipasi dan kesadaran masyarakat yang masing kurang akan pentingnya hidrometeorologi dan dampaknya. Oleh karena itu dibutuhkan upaya-upaya untuk mencerdaskan masyarakat luas tentang hidrometeorologi. Salah satu upaya edukasi yang dapat dikerjakan dalam era internet yaitu pengembangan modul edukasi hidrometeorologi yang disajikan secara online. Sebuah modul edukasi yang interaktif, menarik, dan diakses dengan mudah berpotensi besar dalam pencerdasan masyarakat tanpa harus mengikuti pendidikan formal. Pendidikan dan pengetahuan mendasar tentang meteorologi dan hidrometeorologi juga dapat diberikan kepada anak-anak sekolah dari tingkat dasar agar pemahaman mereka bisa tertanam dengan baik dan dapat diaplikasikan saat dewasa. Pelaksanaan dilakukan dalam lingkup ITB dan diskusi dengan masyarakat komunitas relawan banjir Jaga Balai. Modul online ini nantinya dapat dimanfaatkan seluruh rakyat Indonesia, termasuk, anak-anak sekolah, dan mahasiswa.
Penerapan Teknologi Tepat Guna
Masyarakat saat ini belum secara aktif berpartisipasi dalam pengurangan risiko bencana hidrometeorologi. Ini kemungkinan besar akibat kurangnya edukasi ke masyarakat tentang keilmuan meteorologi. Saat ini belum tersedia sistem modul online meteorologi/hidrometeorologi berbahasa Indonesia yang terstruktur dan menyediakan materi dengan komprehensif, jelas dan mudah dipahami. Pembuatan sebuah modul online hidrometeorologi diharapkan dapat menambah akses edukasi gratis yang dapat diakses dengan luas oleh masyarakat.