Taufikurahman
Penduduk desa Haurngombong memiliki mata pencaharian utama sebagai peternak sapi. Selain itu, petani juga merupakan salah satu mata pencaharian yang terbanyak didaerah tersebut (Data Pemerintah Desa Haurngombong, 2019). Kurangnya interaksi di antara kedua aspek tersebut menjadi fokus utama dalam pengabdian masyarakat kali ini. Masyarakat yang bermata pencaharian sebagai Peternak Sapi atau Petani atau keduanya di desa Haurngombong belum menerapkan prinsip pertanian terpadu secara optimal di daerahnya. Lingkup pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain: 1. Perancangan Model Sistem Pertanian terpadu 2. Pembuatan Model Sistem Pertanian Terpadu 3. Pelatihan dan Workshop kepada masyarakat Desa Haurngombong 4. Pembuatan booklet Sistem Pertanian Terpadu 5. Penyusunan buku Sistem Pertanian Terpadu 6. Penyampaian materi Integrated Farming pada Webinar P2D dan KICC ITB Dengan pembekalan berupa ilmu dan pengetahuan dan model sistem pertanian terpadu yang telah dicontohkan di lapangan kepada masyarakat, penerapan akan sistem pertanian terpadu semakin luas diaplikasikan sehingga dapat meringankan beban para peternak dan petani (menurunkan biaya input) dan juga meningkatkan hasil peternakan serta pertanian untuk terus memajukan ketahanan pangan masyarakat.
Penerapa Karya Seni/Desain/Arsitektur/Perencanaan Wilayah, Penerapan Karya Tulis, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
Sistem pertanian di Indonesia pada umumnya masih belum menggunakan sistem pertanian terpadu, sehingga biaya yang dikeluarkan relatif tinggi, banyak limbah pertanian yang tak termanfaatkan dan keuntungan yang diperoleh petani rendah. Untuk itu diperlukan upaya untuk mensosialisaikan dan menggalakkan sistem pertanian terpadu ini dengan sentuhan teknologi terapan sederhana dan perencanaan serta pengelolaan yang baik, agar petani memperoleh nilai tambah dari usaha pertanian mereka.