Pengembangan Kelompok Upat-Upat Bumi Sebagai Sentra Pembinaan Budidaya Jamur Tiram Di Kecamatan Randublatung, Blora
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Edy Soewono



Ringkasan Kegiatan

Kabupaten Blora adalah salah satu dari 35 kabupaten yang terdapat di Jawa Tengah, berada pada ketinggian 25 meter hingga 500 meter di atas permukaan laut. Masalah utama yang dihadapi di Kabupaten Blora adalah krisis air bersih dan kemiskinan. Sebagian warga Blora memiliki pekerjaan sebagai peternak, penggunaan bahan pakan masih meliputi rumput hasil dari alam padahal ketersediaannya tidak menentu dan cenderung terbatas. Selain mengenai pakan ternak, Kabupaten Blora memiliki potensi di bidang pertanian yaitu budidaya jamur tiram. Jamur tiram memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, tergolong mudah untuk dibudidaya, dan permintaan terhadap jamur tiram pun selalu meningkat setiap tahunnya. Hal ini menjadikan jamur tiram sebagai peluang usaha yang menggiurkan. Namun banyak petani jamur tiram yang mengalami kegagalan dalam memproduksi jamurnya dikarenakan kurang memahami cara dan teknik budidaya jamur tiram yang baik dan benar. Maka dari itu dilakukan pelatihan budidaya jamur tiram sebagai bekal kepada para calon produsen jamur tiram agar produksinya semakin baik. Program diawali dengan perencanaan acara pelatihan, koordinasi dengan pihak Pemda Kabupaten Blora, penyiapan tempat, sarana dan prasarana serta pengumpulan peserta pelatihan yang secara teknisnya dikoordinasikan dengan pihak Pemda. Sebagai bagian dari media pendidikan, para mahasiswa ITB dilibatkan untuk membantu dalam proses pelaksanaan kegiatan pelatihan. Kegiatan monitoring akan dilakukan kemudian dalam bentuk kunjungan sebagai bagian dari evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan, termasuk memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada pihak Pemda. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat.



Capaian

Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan, Perintisan kelompok usaha dan pengembangan UKM



Testimoni Masyarakat

Masyarakat Blora belum mengetahui mengenai potensi penggunaan silase dan pakan ternak fermentasi. Selain itu, belum banyak warga Blora yang sadar akan potensi usaha budidaya jamur tiram. Masyarakat masih menganggap budidaya jamur tiram sulit, penuh resiko, dan membutuhkan modal yang besar.