Endra Joelianto
Di tengah proses urbanisasi (pemekaran kota), mata pencaharian berbasis lahan di daerah peri-urban seperti Sekepicung mungkin sudah tidak relevan – tergantikan dengan pekerjaan berbasis jasa, seperti pelayan restoran, petugas parkir dan ojeg. Akan tetapi, pembangunan yang tidak terkendali di Sekepicung mengarah pada masalah yang berujung pada kehilangan masyarakat atas dua unsur tersebut: akses terhadap sumberdaya alam (air, lahan) dan identitas sosial budaya. Masyarakat Kampung Sekepicung merupakan masyarakat petani (ditunjukkan dengan sisa-sisa sawah dan kebun yang mengisi petak-petak lahan di sisi timur kampung), seniman budaya Sunda dan pengrajin (terutama kerajinan bambu). Tujuan dari diadakannya pengabdiannya ini adalah Mengelola satu rintisan kawasan wisata pertanian, perkebunan, dan peternakan (animal husbandry) yang dikemas dengan sentuhan artistik berupa karya-karya seni bermediakan material alam (ecology art) serta karya seni yang berkolaborasi dengan teknologi, dan Pembangunan mikrohidro yang menghasilkan daya sebesar 10 kW dengan memanfaatkan aliran sungai Cidurian. Kata Kunci: Urban, Wisata Pertanian, Microhidro
Penerapan Teknologi Tepat Guna, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
Tidak ada