Tisna Sanjaya
Kolaborasi Seni dan Teknologi Penjernih Air Tisna & IGW. Seni menghidupkan air sebagai sumber kehidupan. Tisna Sanjaya dan I. G. Wenten telah lama menelusuri persoalan air. Tisna di lingkungan di kampung halamannya di Cigondewah dan Prof. Wenten dengan temuan Penjernih airnya berupa nano teknologi membran IGW. Bagaimana sebuah daerah yang subur kemudian berubah menjadi pusat industri penuh limbah yang berdampak pada masyarakat setempat. Melalui inisiatif Imah Budaya Cigondewah yang ia kelola, Tisna dengan tekun menelusuri seluk beluk permasalahan lingkungan melalui aktivitas kesenian. Seni Penjernih Air menjadi tawaran terkininya atas permasalahan air kotor di Sungai Cikendal yang persis melintasi Imah Budaya Cigondewah. Dengan kondisi terpapar polusi, aliran sungai yang sebenarnya dimanfaatkan untuk kebersihan hingga air minum ini berpotensi menyumbangkan petaka bagi masyarakat yang memanfaatkannya. Melalui proyek Seni Penjernih Air, Tisna tidak hanya melakukan eksplorasi material seperti arang, botol, dan galon dalam format instalasi yang artistik, tetapi juga berkolaborasi dengan akademisi, Empu Air dari ITB Prof. I. Gede Wenten, dalam upaya menjernihkan air melalui keseniannya yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Tisna Sanjaya yang menekuni pendidikan formal di bidang cetak grafis tetap memunculkan pakem-pakem cetak grafis dalam instalasi Seni Penjernih Air. Format presentasi yang juga menampilkan skema penyaringan air memperkaya pemahaman terhadap aktivitas-aktivitas artistik yang bermanfaat. Air dalam Seni Penjernih Air ditampilkan dalam bermacam kondisi, melibatkan masyarakat sekitar, dan menjadi representasi atas kepedulian seniman terhadap lingkungan tempat ia tumbuh. Seni yang memberi solusi, seni yang menjernihkan air. Dari pengalaman kolaborasi dengan Prof. I. G. Wenten berlanjut pada penelitian berupa karya monumen seni Penjernih Air yg akan ditempatkan di kampus ITB Cirebon. Proses kreatif kolaborasi Seni dan Teknologi Tisna & IGW ditampilkan dalam pameran seni kontemporer Indonesia di Distrik Seni Sarinah Jakarta. Diharapkan dari Pameran tersebut terjadi proses apresiasi, partisipasi masyarakat dalam mewujudkan hasil akhir yang akan ditempatkan di lokasi Kampus ITB Cirebon.