Oemar Handojo
Seiring berjalannya waktu, pertambahan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menyebabkan peningkatan volume timbulan sampah yang dihasilkan dengan karakteristik sampah yang semakin beragam. Pertambahan jumlah sampah yang dihasilkan ini seringkali tidak dibarengi dengan penambahan sarana dan prasarana pengelolaan sampah serta sistem pengelolaan sampah yang memadai. Pendekatan sistem pengelolaan sampah di Indonesia sebagian besar masih bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipe), yaitu sampah dikumpulkan dari sumbernya, diangkut ke Tempat Pengumpulan Sementara (TPS), dan dibuang ke Tempat Pengelolaan Akhir (TPA). Hal ini menyebabkan munculnya permasalahan-permasalahan pada aspek kesehatan, lingkungan, estetika, dan biaya. Dalam upaya memecahkan masalah ini, Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai Perguruan Tinggi melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB turut mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang dapat mengoptimalkan upaya pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan/atau pemanfaatan kembali sampah untuk mengurangi beban penanganan sampah serta mengintegrasikan kegiatan pengelolaan sampah sejak di sumber timbulan sampah. Malalui penerapan sistem Zero Waste Discharge yang berfokus pada upaya pemilahan sampah sedini mungkin sejak dari sumber timbulan sampah dan pendauran ulang sampah menjadi produk-produk yang dapat dimanfaatkan kembali diharapkan mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang ada. Lingkup pelaksanaan program diawali dengan penyusunan rencana penerapan Sitem Zero Waste Discharge dengan terlebih dahulu melaksanakan kegiatan Sampling sampah untuk mengetahui kondisi persampahan ITB. Sistem Zero Waste Discharge berfokus pada kegiatan pengumpulan, pemilahan , dan pengangkutan sampah. Sebelumnya, disusun rencana pengolahan sampah agar jumlah sampah yang perlu diolah di TPA Sarimukti dapat berkurang secara signifikan. Kegiatan ini melibatkan Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB, Unit Kegiatan Mahasiswa U-Green ITB, dan Kementerian Pengabdian Masyarakat Kabinet KM ITB.
Penerapan Teknologi Tepat Guna
Seiring berjalannya waktu, pertambahan jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menyebabkan peningkatan volume timbulan sampah yang dihasilkan dengan karakteristik sampah yang semakin beragam. Pertambahan jumlah sampah yang dihasilkan ini seringkali tidak dibarengi dengan penambahan sarana dan prasarana pengelolaan sampah serta sistem pengelolaan sampah yang memadai.