Mohammad Farid
Bencana terkait air di dataran tinggi dan dataran rendah menjadi perhatian utama di Indonesia. Bencana tersebut telah menimbulkan banyak korban dan kerugian finansial. Berdasarkan data Pusat Penelitian Epidemiologi Bencana (CRED), selama tahun 1900 - 2014, dari 245 kejadian utama bencana terkait air di Indonesia, banjir merupakan bencana yang paling sering terjadi dengan 167 kejadian. Untuk mengurangi risiko banjir, perlu adanya rencana mitigasi yang terintegrasi. Tahapan penelitian berisi tinjauan studi pustaka, pengumpulan data, analisis dan pemodelan, serta pemetaan dan analisis bahaya. Pengumpulan data meliputi geometri sungai, data curah hujan, data pasang surut, data topografi, dan data tata guna lahan. Semua kumpulan data dianalisis untuk input pemodelan. Simulasi limpasan curah hujan untuk menghitung debit banjir menggunakan HEC-HMS versi 4.0. Output dari simulasi ini adalah hidrograf desain yang digunakan untuk simulasi genangan banjir dengan menggunakan HEC-RAS 5.0. Keluaran dari model adalah peta genangan banjir yang meliputi ketinggian dan kecepatan. Dari penelitian ini telah dipelajari aplikasi HEC-RAS 5.0 sebagai alat bantu pemodelan simulasi banjir. Untuk studi kasus Sungai Musi di Kota Palembang, hasil simulasi menunjukkan kesesuaian yang baik dengan data yang diamati dan dapat dinilai untuk peta rawan banjir. ini diharapkan peta bahaya dapat digunakan untuk penilaian risiko.
Penerapan Karya Tulis
-