Penerapan IPTEK Sederhana untuk pembelajaran Masalah Lingkungan dan konservasi Bagi Siswa Sekolah Dasar Dalam Upaya Penyelamatan Kawasan Konservasi Gunung Masingit Kareumbi Cicalengka Jawa Barat
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Rina Ratnasih Purnamahati



Ringkasan Kegiatan

Dalam mengelola suatu kawasan konservasi, pengelola seringkali dihadapkan pada permasalahan sosial yang menyangkut masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Oleh karena itu, peningkatan pemahaman tentang masalah yang berhubungan dengan lingkungan perlu diberi perhatian. Terdegradasinya kawasan ini berperan terhadap kejadian bencana banjir dan tanah longsor di berbagai daerah sekitar aliran sungai (Manajemen Kareumbi, 2009). Untuk mengembalikan fungsi konservasi, Manajemen Pengelola Kawasan KMK mencanangkan 6 program yaitu Program konservasi, Pendidikan dan Pelatihan Alam Terbuka, Ekowisata, Pemulihan Populasi Satwa Buru dan Wisata Buru, Pemberdayaan Masyarakat serta program Penelitian dan Pengembangan (Manajemen Kareumbi, 2009). Namun, jika dilihat secara keseluruhan partisipasi masyarakat dalam konservasi kawasan masih sedikit sekali. Kegiatan yang dilakukan antara lain kegiatan sound maping, mendeskripsi kegiatan ke dalam bentuk tulisan dan gambar, pengenalan kekayaan hayati di kawasan hutan, menggambar hutan idaman, membuat model penyaringan air secara sederhana serta membuat model “tanah longsor” sebagai akibat dari kerusakan hutan. Hasil evaluasi kegiatan tahun lalu juga menunjukan beberapa hal yang perlu diperbaiki, diantaranya materi pelatihan, sasaran peserta, sistem evaluasi serta pelibatan langsung pengelola dalam penyusunan materi. Berdasarkan hal tersebut, maka pelatihan pada tahun 2014 dilakukan untuk mengimplementasikan hasil evaluasi tersebut.



Capaian

Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

Kurangnya perhatian terhadap kepentingan masyarakat sekitar hutan menyebabkan upaya berbagai fihak dalam mempertahankan hutan konservasi menjadi kurang optimal, karena biasanya masyarakat kurang dilibatkan dalam upaya pengelolaan, yang menyebabkan mereka kurang peduli. Dilain fihak, ketidakpedulian tersebut bisa juga berkaitan erat dengan pola perilaku masyarakat yang dipengaruhi aspek sosial-ekonomi dan sosial-budaya serta kurangnya pemahaman tentang lingkungan dan implikasinya terhadap kawasan konservasi.