Andriyanto Wibisono
Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menerapkan prinsip healing environment pada fasilitas kesehatan untuk meningkatkan pelayanannya terhadap masyarakat. Prinsip healing environment merupakan sebuah upaya desain yang fokus pada kebutuhan pengguna (user-centered design) agar dapat mendukung proses penyembuhan, sehingga konsep yang diimplementasikan ke dalam desain interior akan disesuaikan dengan latar belakang budaya dan kebiasaan pengguna fasilitas kesehatan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan dan mengurangi rasa cemas pada pasien antara lain adalah penataan area tunggu pasien melalui; Penataan area tunggu yang lebih memadai, Desain sarana duduk yang nyaman, Desain sistem tanda (sign system) yang informatif dan menarik untuk kemudahan dalam menentukan orientasi, Penerapan unsur alam ke dalam ruang, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk (biophilic design). Visualisasi perancangan dan penerapan desain dalam interior fasilitas kesehatan dapat menggubah paradigma masyarakat tentang fasilitas kesehatan yang sering dirasakan kurang nyaman, teruma bagi pasien ibu dan anak yang hendak melakukan pemeriksaan. Sasaran utama dalam program ini adalah area tunggu ruang poliklinik fasilitas kesehatan yang berada di Kota Bandung, terutama area tunggu bagi pasien ibu dan anak. Aspek budaya lokal dan preferensi pengguna dapat diterapkan pada berbagai macam elemen interior guna menciptakan suasana ruang yang memiliki ciri khas nuansa lokal. dan familiar dengan pengguna. Penerapan unsur alam dan budaya tersebut dapat berbentuk cerita atau informasi berupa infografis yang diharapkan selain tampak estetis tapi juga menarik minat pengguna fasilitas untuk membaca informasi yang hendak disampaikan.
Penerapa Karya Seni/Desain/Arsitektur/Perencanaan Wilayah
Hasil survey dari jumlah puskesmas maupun rumah sakit yang ada di Kota Bandung khususnya fasilitas kesehatan milik pemerintah masih memiliki tampilan visual yang bersifat konvensional. Dilihat dari tingginya angka penggunaan fasilitas kesehatan kurang diimbangi dengan jumlah kapasitas fisik. Dampak yang ditimbulkan adalah terjadi kelebihan kapasitas yang mengakibatkan kondisi ruang yang kurang nyaman bagi pasien sebagai pengguna secara fisiologis maupun psikologis, khususnya pasien ibu dan anak.