Irwan Meilano
.Sesar Lembang merupakan sesar aktif dan berpotensi menyebabkan gempa. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Meilano dkk (2012) Sesar Lembang mengalami pergerakan sepanjang enam milimeter per-tahun. Desa Cikahuripan merupakan salah satu desa di kawasan Bandung Barat yang dilalui oleh jalur Sesar Lembang. Wilayah Desa Cikahuripan termasuk dalam zona terpapar bahaya 1 km Sesar Lembang dan setidaknya ada tiga sekolah yang dapat terdampak bencana gempa karena berada dekat dan atau tepat diatas Sesar Lembang. Hal ini tentu menandakan Desa Cikahuripan memiliki risiko tinggi terhadap potensi gempabumi.Melalui program pengabdian masyarakat dengan skema pemberdayaan wilayah/desa binaan diharapkan pengurangan risiko bencana dengan perintisan sektor wisata yang tangguh bencana. Program ini menawarkan solusi yang diharapkan dapat menyelesaikan kedua permasalahan tersebut: (1) meningkatkan kesadaran dan ketahanan masyarakat desa terhadap bencana (2) mengembangkan perintisan desa wisata yang tangguh bencana. Tujuan umum dari program ini adalah sebagai upaya pengurangan risiko bencana melalui pariwisata dengan pengembangan rintisan desa wisata tangguh bencana gempa, sebagai wisata edukasi kebencanaan disesuaikan dengan ilmu dan pengetahuan dengan hasil riset di perguruan tinggi serta disesuaikan dengan budaya dan kearifan lokal masyarakat desa, Adapun tujuan khusus antara lain: (1) Mendampingi masyarakat dalam membangun konsep dan rintisan desa wisata. (2) Membuat definisi jalur walking tour untuk wisatawan yang dikolaborasikan dengan edukasi kebencanaan. (3) Melaksanakan FGD untuk menyepakati potensi wisata yang akan diterapkan.Kegiatan pengabdian masyarakat pda tahun kedua ini meneruskan kegiatan pengabdian pada tahun pertama. Telah dilakukan pendampingan lembaga yang sudah terbentuk untuk pembentukan desa wisata edukasi kebencanaan di Desa Cikahuripan Lembang. Kegiatan pendampingan dilakukan dengan pendekatan berbasis komunitas dan masyarakat, dan memberikan penguatan potensi desa dengan menggunakan teknologi drone sebagai pembuatan konsep walking tour, dan menjadikan Desa Cikahuripan sebagai desa binaan.Kegiatan pada program pengabdian masyarakat ini bersinergi dengan kegiatan penenitian terkait Metode Artistik Seni Relasional dan Psychosocial Capacity Building untuk Penciptaan Karya Seni di Ruang Publik sebagai Upaya Mitigasi Bencana di Wilayah Sesar Lembang Bekerja sama dengan Bandung Mitigasi Hub. Keterlibatan masyarakat penerima manfaat Terdapat sedikitnya 50 orang warga Desa Cikahuripan dalam penerimaan manfaat dari kegiatan. Kegiatan pendampingan dilakukan dengan protokol adaptasi kebiasaan baru dampak covid 19. Keterlibatan tim dari ITB yang berkolaborasi dengan tim dari Bandung Mitigasi Hub (BMH), sebuah yayasan edu center Pengurangan Resiko Bencana di Bandung. Selain itu adanya keterlibatan mahasiswa ITB. Capaian luaran berupa publikasi populer, tim berkolaborasi dengan BMH melaksanakan diseminasi kebencanaan melalui webinar dan media daring serta stasiun TV lokal. Kegiatan ini memiliki potensi keberlanjutan sangat tinggi, karena sudah terbentuknya komunitas didalam desa yang terlibat dalam kegiatan ini.Adapun permasalahan yang timbul terjadi adalah wabah Covid 19 yang menimpa Indonesia dan dunia sejak awal Maret 2020, berdampak pada terhambatnya kegiatan survei lapangan untuk melakukan kaji respon dan sosialisasi. Ancaman terinfeksi virus, kebijakan pemerintah terkait pembatasan sosial berskala besar di daerah Bandung sebagai kendala dalam melakukan survei ke Desa Cikahuripan, Lembang Bandung. Selain itu, adanya bencana alam yang bisa terjadi, seprti terjadi nya longsong di wilayah Cikahuripan saat akan dilaksanaan FGD di desa tersebut, sehingga perlu meindahkan agenda kegiatan. Program pengabdian masyarakat pada tahun kedua ini dilaksanakan untuk pendampingan lembaga desa wisata edukasi kebencanaan dan terbentuknya konsep desa wisata edukasi kebencanaan. Pada tahapan selanjutnya diaharapkan dapat dilakukan pengembangan kawasan desa wisata edukasi kebencanaan di Desa Cikahuripan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dilihat dari terlaksananya kegiatan kepedulian sosial dalam rangka peningkatan pengetahuan kebencanaan dan tercapainya pendampingan dalam rangka perintisan desa wisata tangguh bencana di Desa Cikahuripan. Selain itu juga terlaksananya uji coba jalur walking tour untuk meperkenalkan wisata disekitar desa dengan ditambahkan informasi kebencaan didaerah tersebut.Hasil pendampingan pengembangan Desa Wisata Edukasi Kebencanaan: (1)Kelembagaan berada di bawah pemerintahan desa, yaitu BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) yang beranggotakan dari berbagai elemen masyarakat. (2) Legalitas kelembagaan yang disahkan oleh Pemerintah Desa Cikahuripan. (3) Pembuatan konsep Wisata Edukasi: WALKING TOUR, yaitu menjelajah Desa Cikahuripan dengan memberikan informasi pengurangan risiko bencana, ancaman bahaya beserta upaya mitigasi dan kesiapsiagaannya , sejarah geologi, cerita dan budaya local, tempat tujuan wisata yang akan dikembangkan yaitu Benteng Cikahuripan, Lembah Cikahuripan.
Laporan Akhir, Kegiatan
1. Keterlibatan masyarakat penerima manfaat Terdapat sedikitnya 50 orang warga Desa Cikahuripan dalam penerimaan manfaat dari kegiatan. Kegiatan pendampingan dilakukan dengan protocol adaptasi kebiasaan baru dampak covid 19. 2. Keterlibatan tim dari ITB yang berkolaborasi dengan tim dari Bandung Mitigasi Hub (BMH), sebuah yayasan edu center Pengurangan Resiko Bencana di Bandung. 3. Adanya keterlibatan mahasiswa ITB Publikasi: Tim berkolaborasi dengan BMH telah melaksanakan diseminasi kebencanaan melalui webinar dan media daring serta stasiun TV lokal.