Pendampingan Penguatan Desa Panggarangan Dan Komunitas Gugus Mitigasi Lebak Selatan, Banten, Dalam Mitigasi Gempa Dan Tsunami Dari Sesar Cimandiri Dan Megathrust Untuk Untuk Mencapai Indikator Unesco-Ioc Tsunami Ready
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Endra Gunawan



Ringkasan Kegiatan

Publikasi di Nature - Scientific Report terkait Potensi Gempa dan Tsunami Megathrust Selatan Jawa yang dapat memicu tsunami setinggi 20 meter oleh tim ruste ITB dan kolega (Widiyantoro et al., 2020) telah menyebabkan banyak kehebohan di masyarakat, menarik atensi banyak media massa hingga menarik perhatian Menteri Ristek/BRIN. Menteri Ristek/BRIN dalam keynote-nya pada acara Keterangan Publik Risiko Tsunami di Selatan Jawa pada tanggal 30 September 2020 mengatakan bahwa riset ini perlu ditindaklanjuti dengan upaya mitigasi bencana gempa dan tsunami, mendapatkan pengetahuan (knowledge) dan pemahaman yang utuh dan lengkap untuk mengantisipasi bencana, serta memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari solusinya. Sains dan teknologi perlu diperkuat untuk knowledge dan upaya mitigasi bencana yang lebih optimal.Potensi tsunami hingga 20 meter yang dimodelkan dalam publikasi tersebut salah satunya berada di wilayah Lebak Selatan, Banten, yang cukup menimbulkan keresahan di masyarakat Lebak Selatan. Permasalahan yang muncul adalah karena wilayah Lebak Selatan merupakan wilayah terbangun sehingga meningkatkan risiko gempa dan tsunami di wilayah Lebak.  Studi dari Setiawan et al. (2020) mengindikasi kemampuan kapasitas terhadap tsunami yang sangat rendah di Lebak dan merekomendasikan perlunya intensive capacity building. Keresahan tersebut kemudian memotivasi masyarakat di Lebak Selatan untuk membangun kesiapsiagaan di wilayah Lebak Selatan menuju masyarakat yang siap tsunami, dengan membentuk Gugus Mitigasi Lebak Selatan. Bagian dari sistem peringatan dini dan mitigasi tsunami hulu ke hilir salah satu komponen terpentingnya adalah dengan fokus khusus pada kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat. Indikator minimal kesiapan masyarakat terhadap tsunami telah dikembangkan oleh Indian Ocean Tsunami Information Centre UNESCO (IOC UNESCO) Office Jakarta sebanyak 12 indikator.Solusi yang ditawarkan yaitu pendampingan dari Tim Pengabdian Masyarakat ITB pada Masyarakat Lebak Selatan untuk memetakan kedua belas indikator ini, mengembangkan jejaring antara masyarakat Lebak Selatan dan pihak-pihak terkait di level nasional dan internasional, serta secara khusus akan mendampingi penguatan IPTEK dalam mencapai indikator dari UNESCO tersebut. Target luaran kegiatan pengabdian masyarakat yaitu peningkatan keberdayaan mitra dalam peningkatan kapasitas pengetahuan dan keterampilan dalam kesiapsiagaan mengantisipasi gempa dan tsunami megathrust selatan Jawa dengan mengacu pada Tsunami Ready Indicator dari IOC UNESCO. Tujuan secara khusus bahwa setelah selesai pendampingan, diharapkan masyarakat Lebak Selatan melalui Gugus Mitigasi Lebak Selatan akan mempunyai pengetahuan, kemampuan dan keterampilan untuk melakukan upaya-upaya mitigasi gempa dan tsunami berbasis masyarakat secara mandiri, mendapatkan recognition dari IOC UNESCO, dan lebih penting dapat menyelamatkan lebih banyak jiwa.



Capaian

Publisitas



Testimoni Masyarakat

Manfaat Bagi KK dan ITB: - Termanfaatkannya hasil riset dari KK Geofisika ITB - Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu geofisika untuk membangun kesiapan tsunami komunitas dengan dengan berinteraksi langsung dengan komunitas Manfaat bagi komunitas - Memperoleh pengetahuan dari hasil riset terkini - Mendapatkan pendampingan dalam membangun kesiapan tsunami berbasis riset Manfaat bagi Indonesia - Menjadi pilot lokasi membangun kesiapan tsunami dengan penerapan dan penyesuaian dari 12 Indiktor Tsunami Ready Manfaat bagi global - Berkontribusi dalam agenda global SFDRR untuk mengurangi jumlah korban pada 2030, mengurangi dampak krn bencana, dan meningkatkan strategi pernguangan risiko tsunami - Berkontribusi dalam agenda global UN Decade for Ocean 2030 untuk mencapai 100% wilayah pesisir Tsunami Ready