Pendampingan Masyarakat Berbasis Seni dalam Pengembangan Materi Pendidikan dan Kesiapsiagaan di Kab. Lebak Banten untuk Mencapai Indikator UNSECO-IOC Tsunamy Ready
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Ardhana Riswarie



Ringkasan Kegiatan

"Kegiatan pengabdian masyarakat ini bekerja sama dengan pengajuan program yang berjudul “Pendampingan Penguatan Desa Panggarangan dan Gugus Mitigasi Lebak Selatan, Banten, dalam Mitigasi Gempa dan Tsunami dari Sesar Cimandiri dan Megathrust untuk Mencapai Indikator UNSECO-IOC Tsunami Ready” yang diketuai oleh Dr. Endra Gunawan, S.T., M.Sc. Kedua program ini adalah kelanjutan dari pendampingan masyarakat yang sudah dilakukan pada tahun 2021. Secara umum, dua kegiatan ini bertujuan untuk mendampingi masyarakat Lebak Selatan untuk menjadi tsunami ready sesuai dengan 12 indikator UNESCO-IOC. Secara khusus, kegiatan dalam proposal ajuan ini bertujuan untuk mencapai indikator 6 tsunami ready UNESCO-IOC, yaitu “masyarakat mengembangkan dan mendistribusikan pendidikan kebencanaan dan kesiapsiagaan”. Target dari kegiatan ini adalah masyarakat Kecamatan Lebak Selatan yang diwakili oleh SMAN 1 Panggarangan sesuai kesepakatan dengan Gugus Mitigasi Lebak Selatan. Jumlah target yang dituju secara primer adalah sekitar 75 orang, namun dampak dari kegiatan ini dapat lebih luas lagi sejumlah warga Desa Panggarangan, yaitu sekitar 3800 jiwa. Untuk memastikan sustainability dari program ini, kerja sama dengan Gugus Mitigasi Lebak Selatan sebagai mitra lokal sudah dijajaki. U-Inspire sebagai mitra kedua juga dapat meneruskan pendampingan masyarakat setelah program Pengabdian Masyarakat ini selesai. Untuk mencapai indikator ke-6 sesuai dengan tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini, yang akan diterapkan adalah pendekatan berbasis seni yang diadaptasi dari community-based expressive arts therapy (Levine dkk, 2011). Pendekatan berbasis seni memungkinkan untuk pengetahuan saintifik yang bersifat obyektif dipahami secara subyektif, kemudian pemahaman subyektif tersebut diolah secara kolektif menjadi sebuah pengetahuan intersubyektif yang lebih relevan dengan kehidupan mereka sehingga lebih potensial untuk diturun-temurunkan. Hal ini karena seni merupakan salah satu unsur universal kebudayaan (Koentjaraningrat, 1993). Setelah melalui lokakarya pembuatan SOP untuk tsunami, drill, serta pengenalan situasi pengungsian, para siswa membuat beberapa karya seni berupa buku edukasi caah laut, karya 3 dimensi berjudul Mitigarium, dan sebuah karya gerak lagu tentang Caah Laut."



Capaian



Testimoni Masyarakat