Irwan Meilano
Gempa bumi yang bersumber pada sesar darat berpotensi untuk menimbulkan jumlah korban dan kerusakan yang sangat signifikan. Dibutuhkan suatu studi terkait analisis dampak dan risiko gempa bumi akibat aktifitas Sesar Lembang terhadap Kota Bandung, khususnya terhadap sektor pendidikan, serta strategi pengurangan risiko dan perencanaan mitigasi bencana gempa bumi bagi sekolah-sekolah di Kota Bandung dari perspektif Fisik dan Non-Fisik. Pada tahun 2015, telah dilaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan sosialisasi hasil riset mengenai potensi bencana gempabumi di Kota Bandung dalam rangka Pengurangan Risiko Bencana akibat gempabumi. Menindaklanjuti kegiatan tahun 2015, terdapat minat yang tinggi dari pihak sekolah untuk dapat meningkatkan kapasitas sekolah terhadap ancaman bencana gempabumi serta meningkatkan pengetahuan akan bencana dari para guru dan siswa. Untuk itu diharapkan dapat dilakukan kerjasama antara sekolah dengan ITB serta pihak-pihak terkait lainnya seperti Dinas Pendidikan, BPBD dan FPRB untuk memberikan workshop serta pelatihan-pelatihan ke sekolah dalam rangka meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana gempa bumi. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2016 ini berupaya untuk melakukan desiminasi risiko bencana gempa di Kota Bandung yang diharapkan akan mampu meningkatkan kesiapsaagaan bencana gempabumi dan selanjutnya mengurangi risiko bencana gempabumi. Desiminasi dilaksanakan melalui workshop untuk pendidik, siswa dan orang tua murid dari sekolah-sekolah. Selain itu, dilakukan pelatihan terkait kesiap siagaan sekolah terhadap bencana gempa bumi, yang bertujuan untuk membangun Sekolah Tahan Bencana. Workshop dan pelatihan ini akan bekerjasama dengan BPBD Provinsi Jawa Barat, Forum PRB JaBar, serta Dinas Pendidikan Kota Bandung. Diharapkan pada masa yang akan datang, seluruh sekolah (TK, SD, SMP, SMA, dan SLB) di Kota Bandung dapat disurvei dan dianalisis, serta didampingi dalam upaya peningkatan kapasitas sekolah tahan gempa, untuk mengurangi dampak langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat di Kota Bandung.
Penerapan Karya Tulis, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan, Penanganan Darurat Bencana
Sebagian besar guru belum memahami adanya risiko gempa di Kota Bandung, awarenessnya masih sangat rendah. Hal ini terbukti pada waktu pelaksanaan survey ke sekolah dimana hasil survey pada 3 kecamatan dan 13 kelurahan menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di Kota Bandung memiliki nilai ketahanan dibawah nilai risiko, yang menandakan bahwa sekolah-sekolah di Bandung memiliki risiko kerentanan yang tinggi dan ketahanan yang rendah terhadap bencana gempabumi. Secara keseluruhan, nilai indeks ketahanan paling rendah terdapat dalam Aspek Sumber Daya Manusia dengan parameter tingkat pengetahuan bencana yang kurang baik dari guru, staf dan murid, ataupun tingkat pengetahuan bencana yang rendah dari orangtua murid.