Pendampingan Penguatan Ilmu Pengetahuan terkait Kegempaan untuk mendukung Program Jawa Barat Resilience Culture Province di Desa Jayagiri, Lembang
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Endra Gunawan



Ringkasan Kegiatan

Sebagai salah satu provinsi yang memiliki kerawanan bencana tingkat tinggi, Jawa barat memerlukan perhatian khusus untuk dapat mengurangi risiko bencana yang terjadi. Dari total sebanyak 5.937 desa, 75% nya adalah desa rawan bencana tingkat tinggi dengan 24 % nya adalah desa rawan bencana tingkat sedang. Artinya, hanya 1 % desa di Jawa Barat yang memiliki kerawanan bencana tingkat rendah. Catatan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menunjukkan bahwa secara berurutan, bencana tanah longsor merupakan bencana mendominasi dan sering terjadi, disusul oleh banjir, puting beliung, dan kekeringan. Bencana gempa bumi dan tsunami tidak sering terjadi di Jawa Barat. Akan tetapi, korban meninggal pada saat gempa bumi dan tsunami terjadi sangatlah banyak. Dari pemahaman kondisi tektonik saat ini di Jawa Barat, diperlukan diseminasi bencana gempa bumi, salah satunya untuk satuan-satuan pendidikan di daerah terdampak, seperti di Lembang. Sekolah merupakan fasilitas kegiatan belajar mengajar yang digunakan oleh elemen-elemen pendidikan, dimana ilmu pengetahuan akan disampaikan oleh guru kepada peserta didiknya. Dalam kaitannya dengan pengurangan risiko gempa dan penguatan implementasi satuan pendidikan aman bencana, penguatan ilmu pengetahuan berbasiskan kegempaan sangat diperlukan, terutamanya untuk sekolah-sekolah yang berada di atas sesar. Untuk mendukung program pemerintah tersebut diatas, program pengabdian masyarakat untuk penguatan ilmu pengetahuan berbasiskan kebencanaan menjadi sangat krusial untuk dilaksanakan.



Capaian

Penerapan Karya Tulis, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

Sebagai salah satu provinsi yang memiliki kerawanan bencana tingkat tinggi, Jawa barat memerlukan perhatian khusus untuk dapat mengurangi risiko bencana yang terjadi. Dari total sebanyak 5.937 desa, 75% nya adalah desa rawan bencana tingkat tinggi dengan 24 % nya adalah desa rawan bencana tingkat sedang. Artinya, hanya 1 % desa di Jawa Barat yang memiliki kerawanan bencana tingkat rendah. Catatan dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menunjukkan bahwa secara berurutan, bencana tanah longsor merupakan bencana mendominasi dan sering terjadi, disusul oleh banjir, puting beliung, dan kekeringan. Bencana gempa bumi dan tsunami tidak sering terjadi di Jawa Barat. Akan tetapi, korban meninggal pada saat gempa bumi dan tsunami terjadi sangatlah banyak.