Pendampingan Masyarakat dalam Strategi Penanggulangan Pencemaran Air
Akibat Lindi di Desa Kepuh, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon
(Kerjasama ITB Kampus Cirebon dan Pemerintah Kabupaten Cirebon)
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Sri Maryati



Ringkasan Kegiatan

Saat ini, permasalahan timbulan sampah di masyarakat menjadi kasus yang memerlukan penanganan karena kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah terbatas sedangkan volumen timbulan sampah di tiap wilayah.semakin meningkat. Salah satu strategi penanganan sampah yaitu pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan pemilahan sampah dari sumber yaitu rumah tangga. Pemilahan sampah organik dan non organik akan mereduksi volume timbulan sampah dan lindi di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA). Pengelolaan jenis sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai kompos yang dapat memberikan keuntungan ekonomi masyarakat. Selain itu, sampah organik jika dipilah dengan baik, dapat memberikan potensi bagi energi alternatif biogas. Untuk itu, diperlukan kajian lebih dalam mengenai pengaruh variabel sosial ekonomi terhadap keinginan masyarakat dalam memilih sampah. Penelitian ini berlokasi di Desa Kepuh Kabupaten Cirebon karena Desa Kepuh merupakan lokasi TPA Gunung Santri berada. Pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan data primer dengan menyebarkan kuesioner terhadap 100 sampel di masyarakat Desa Kepuh. Metode yang digunakan yaitu dengan analisis asosiasi dari lokasi tempat tinggal masyarakat (jarak dari TPA) dengan dampak yang dirasakan dari TPA tersebut. Selain itu analisis asosiasi juga dilakukan untuk mengetahui pengaruh kondisi sosial dan ekonomi masyarakat terhadap keinginan dalam memilah sampah. Kata Kunci: variabel sosial ekonomi, keinginan masyarakat, memilah sampah



Capaian

Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

Permasalahan yang dianggap menghambat dari pelaksanaan kegiatan ini salah satunya adalah waktu kegiatan yang singkat menyebabkan proses pendampingan dirasa tidak maksimal. Hal ini dikarenakan proses pendampingan masyarakat sebaiknya dilakukan tiap waktu hingga masyarakat bisa mandiri dan sadar akan lingkungan, namun waktu yang diberikan yaitu 10 bulan belum dapat terlihat keberlanjutan kegiatan tersebut di masyarakat. Ke depan, program pengabdian masyarakat ITB sebaiknya dapat memilih Desa yang akan diinkubasi secara bertahap dan continue multiyears dalam pengembangan sebuah program.