Pendampingan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) pada program tumpangsari tanaman edible flowers dengan kopi untuk pencegahan bencana longsor di Kabupaten Bandung
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Pathmi Noerhatini



Ringkasan Kegiatan

Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (Undang-Undang No. 24 Tahun 2007). Salah satu jenis bencana adalah longsor, sedangkan salah satu penanggulangam prabencana adalah pencegahan dan mitigasi yaitu tindakan yang diambil sebelum bencana terjadi dengan tujuan mengurangi atau menghilangkan dampak bencana terhadap masyarakat dan lingkungan, serta kesiapsiagaan seperti pengecekan daerah secara rutin dan peringatan dini. Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan pengecekan terhadap daerah-daerah yang biasa terjadi longsor dan banjir sebagai langkah antisipasi terhadap datangnya musim hujan. Mayoritas desa di Kabupaten Bandung berpotensi rawan longsor yaitu desa yang terletak di Kecamatan Pasirjambu, Ibun, Kertasari, Rancabali, Ciwidey, Cimenyan, dan Pangalengan. Langkah antisipasinya dengan meningkatkan kedisiplinan masyarakat agar jangan sampai terjadi penebangan pohon di wilayah dataran tinggi. Keberhasilan program penanaman pohon di wilayah rawan longsor dan banjir tersebut juga ditentukan oleh partisipasi aparat desa dan masyarakat desa melalui organisasi LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan).



Capaian

Penerapan Karya Tulis, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

Anggota LMDH diperkenankan menanam tanaman keras seperti kopi di bawah tegakan hutan atau di antara tanaman kehutanan dari program reboisasi. Hal ini merupakan kearifan lokal dan antusiasme masyarakat dalam mensukseskan program prabencana. Budidaya tanaman kopi ini dapat menambah penghasilan anggota LMDH sehingga diharapkan mereka menjaga hutan. Namun ada kelemahan dari program tumpangsari tanaman kehutanan dengan kopi yaitu anggota LMDH relatif lebih lama menunggu hasil panenan kopi karena kopi akan mulai panen setelah berumur 2-3 tahun. Tim Pengabdian LPPM 2020 telah mengusulkan untuk menanam tanaman edible flowers seperti bunga telang (Clitoria ternatea), yang dapat dipanen pada 3-4 bulan setelah tanam. Bunga telang mengandung triterpenoid, glikosida flavonol, antosianin dan steroid. Manfaatnya untuk penyembuh konjungtivitas pada mata, juga untuk pewarna alami es lilin, hijauan pakan ternak (Sutedi, 2013), minuman penjaga kesehatan mata atau peluruh katarak (Kusrini et al., 2017).