Pendampingan Desa Cikahuripan, Lembang dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Melalui Pariwisata
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Irwan Meilano



Ringkasan Kegiatan

Salah satu program Desa Cikahuripan pada tahun 2020 antara lain bertujuan meningkatkan perekonomian warga (RPJMD), salah satunya dari pengembangan sektor wisata (Sukmana, komunikasi pribadi, 2019). Hal ini sesuai juga dengan dokumen RKPD Provinsi Jawa Barat tahun 2020 dimana salah satunya adalah pengembangan infrastruktur dan pariwisata. (Provinsi Jawa Barat, 2019) Desa Cikahuripan dianggap sudah cukup responsif meskipun sebagai daerah yang berisiko terhadap bencana, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya memiliki jalur evakuasi. Sementara itu, Desa Cikahuripan memiliki potensi wisata alam yang dapat dikembangkan menjadi lokasi wisata bertema geowisata yang menarik. Singkapan batuan vulkanik yang mengindikasikan daerah aliran lahar Gunungapi Tangkuban Parahu, bentuk lahan yang menunjukkan proses geologi dan geomorfologi menunjukkan daerah tersebut memiliki potensi geologi yang dapat dipelajari dan diteliti serta dijadikan sebagai area wisata kebumian. Geowisata telah terbukti dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah tersebut (Farsani,dkk., 2011 dan Farsani, dkk., 2013) Perubahan tata kelola desa diperlukan untuk membangun wisata edukasi kebencanaan. Desa wisata berkonsep tangguh bencana yang saling bersinergi satu sama lain, harapannya dapat meningkatkan ketahanan dan perekonomian masyarakat desa yang tangguh bencana. Tren peningkatan pengunjung wisata pada lokasi yang menyimpan histori atau potensi bencana menjadi meningkat akhir- akhir ini. Kegiatan ini dilakukan di Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang yang memiliki potensi pariwisata serta memiliki potensi ancaman bahaya gempabumi.



Capaian

Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

Sesar Lembang mengalami pergerakan sepanjang enam milimeter per-tahun (Meilano dkk., 2012). Hal ini mengindikasikan bahwa sesar Lembang merupakan sesar aktif dan berpotensi menyebabkan gempa. Desa Cikahuripan merupakan salah satu desa di kawasan Bandung Barat yang dilalui oleh jalur Sesar Lembang. Wilayah Desa Cikahuripan termasuk dalam zona terpapar bahaya 1 km Sesar Lembang dan setidaknya ada tiga sekolah yang dapat terdampak bencana gempa karena berada dekat dan atau tepat diatas Sesar Lembang. Selain itu, beberapa sekolah juga dibangun sangat dekat dan atau tepat berada di atas patahan Lembang. Hal ini tentu menandakan Desa Cikahuripan memiliki risiko tinggi terhadap potensi gempabumi. kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh gempabumi di Kabupaten Bandung Barat telah diperkirakan sekitar Rp 165 Trilyun (Retnowati, dkk. 2017), dan Desa Cikahuripan memiliki risiko tinggi terhadap potensi tersebut. Adanya perubahan fungsi dan berkurangnya lahan tempat bercocok tanam dan mencari rumput sebagai pakan ternak, menyebabkan warga di Desa Cikahuripan beralih menjadi petani bunga. Hal ini menimbulkan persoalan perekonomian bagi masyarakat desa. Sehingga salah satu program Desa Cikahuripan pada tahun 2020 antara lain bertujuan meningkatkan perekonomian warga (RPJMD), salah satunya dari pengembangan sector wisata (Sukmana, komunikasi pribadi, 2019).