Pencegahan dan Penanganan Banana Blood Disease di Banana Smart Village
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Rizkita Rachmi Esyanti



Ringkasan Kegiatan

Pisang merupakan salah satu jenis buah komoditi terbesar yang dihasilkan oleh Indonesia. Produksi pisang di Indonesia sendiri meningkat tiap tahunnya dan menempati peringkat tertinggi diikuti oleh mangga pada urutan kedua dan jeruk urutan ketiga. Bahkan Indonesia merupakan negara penghasil pisang terbesar ke-6 di dunia setelah India, Brazil, China, Ekuador dan Piliphina. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2021 Indonesia mampu memproduksi pisang sebanyak 8,74 juta ton. Namun terdapat ancaman produksi tanaman pisang yang ditemukan di lapangan yaitu penyakit Blood Disease Banana (BDB) atau dikenal juga penyakit sebagai penyakit darah. Penyakit BDB disebabkan oleh bakteri Ralstonia syzygii subsp.celebesensis felotipe IV yang dapat menyebabkan tanaman mati atau menghasilkan buah pisang yang tidak dapat dikonsumsi. BDB menginfeksi jaringan tanaman secara sistemik sehingga menimbulkan dampak yang serius bahkan mematikan pada tanaman pisang. BDB diperkirakan berasal dari Pulau Selayar yang dekat dengan Sulawesi sejak dilaporkan pada awal 1900-an. Penyebaran penyakit ini dapat terjadi melalui bibit (anakan pisang), tanah, alat-alat pertanian dan serangga. Sampai saat ini belum ditemukan penanganan yang tepat terhadap BDB yang menyerang tanaman pisang karena ekologi dan epidemologi dari R. solanecearum sangat kompleks dan belum diketahui secara keseluruhan. Salah satu metode preventif yang bisa dilakukan yakni dengan cara mendiagnosa tanaman pisang yang terinfeksi BDB sebelum menjangkiti tanaman pisang yang lain. Belakangan ini, penyakit BDB kembali mengalami penyebaran yang signifikan di Bali termasuk Banana Smart Village, Desa Bukti, Buleleng Bali. Saat ini tim ITB telah menerima permintaan bantuan pelatihan untuk pencegahan dan penanganan segera dari para petani di Bali terkait hal ini. Oleh karena itu, proposal pengabdian masyarakat yang diajukan ini bertujuan untuk dapat memperoleh bantuan pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan pelatihan masyarakat terutama petani pisang di Bali mengenai teknik pencegahan dan penanganan penyakit BDB. Kegiatan ini dilakukan bekerjasama dengan peneliti dari BRIN dan melibatkan mahasiswa MBKM SITH ITB. Transfer teknologi yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan petani dan keterampilan masyarakat lokal dalam pencegahan dan penanganan BDB yang secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian desa. Selain itu, kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa yang terlibat sebagai bagian kegiatan akademik. Hasil kegiatan ini dapat menjadi lesson learnt untuk direplikasi di daerah pandemic BDB lain di Indonesia



Capaian

Memberi bekal keterampilan standar kepada masyarakat untuk mencegah dan menangani BDB secara mandiri.; Mengidentifikasi mikroorganisme penyebab penyakit pisang (BDB)



Testimoni Masyarakat

- Dapat mengidentifikasi secara lebih cepat penyakit yang terjadi pada tanaman pisang khususnya penyakit BDB - Mencegah infeksi dan penyebaran penyakit BDB lebih luas - Pencegahan dan penanganann penyakit BDB pada penyakit pisang dampak berdapak pada ketahanan pangan