Pembuatan Komodorosis (Extraction Seawater dengan Prinsip Reverse Osmosis) di Wilayah Pesisir Timur Indonesia
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Rima Rachmayani



Ringkasan Kegiatan

Air adalah zat atau unsur yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup dan diperkirakan menutupi hampir 75% permukaan bumi. Melimpahnya persediaan air di bumi sayangnya tidak sebanding dengan ketersediaan air bersih yang dapat digunakan untuk keperluan hidup, terutama bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar pesisir pantai. Fakta menunjukkan bahwa di beberapa wilayah Indonesia, terutama di beberapa titik di wilayah timur Indonesia seperti Nusa Tenggara memiliki keterbatasan ketersediaan air, terutama air bersih. Hampir sepanjang tahun penduduk mengalami krisis air bersih. Air menjadi barang yang sangat sulit dan mahal untuk bisa diakses sebagian besar penduduk. Kebutuhan air bersih bisa dimanfaatkan dari air bekas (used water) ataupun air laut yang prosesnya harus melalui serangkaian proses (teknologi) agar air yang didapat layak dipakai. Teknologi tersebut juga murah, sehingga dapat diadopsi di mana saja terutama di daerah yang kekurangan. Untuk menjawab masalah tersebut dibuatlah suatu rancangan sistem pengolahan used water atau air sumur yang tercemar atau belum layak minum menjadi air yang bersih, sehat, dan tentunya layak dikonsumsi oleh masyarakat. Sistem tersebut kami beri nama Komodorosis dengan menggunakan sistem reverse osmosis, pengolahan air dengan konsentrasi tinggi menjadi air tawar yang memiliki konsentrasi lebih rendah (encer) dikarenakan adanya tekanan osmosis. Penerapan sistem ini terbilang cukup efisien dan dapat diandalkan karena air akan melewati membran semipermiabel yang kerapatannya 0,0001 mikron. Alat yang sudah dirangkai sesuai fungsinya ini diberikan ke masyarakat Kampung Air, Desa Gorontalo, Kab. Manggarai Barat, Labuan Bajo, dengan menggunakan air sumur yang masih belum layak minum/ pakai karena kandungan kapur dan mineral lain yang berada di atas ambang baku mutu. Dengan menggunakan Komodorosis, Total Dissolved Solids (TDS) air sumur yang bernilai 700 mg/l dapat diturunkan hingga 70 mg/l. Angka ini sudah masuk dalam baku mutu air layak minum. Sosialisasi mengenai alat ini, yaitu penggunaan alat, pemeliharaan alat, penggantian spare part dari alat sudah dilakukan agar alat ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Kampung Air. Semua rangkaian kegiatan dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan mitra kami, yaitu Komodo Water, yang juga berkecimpung dalam pengolahan air layak minum dari air laut dalam skala lebih besar.



Capaian



Testimoni Masyarakat