Pembuatan Buku Edukasi Anak untuk Peningkatan Kesadaran terhadap Kondisi Tektonik dan Potensi Bencana Gempa Lepas Pantai di Pulau Selayar Sulawesi Selatan
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Poerbandono



Ringkasan Kegiatan

Pada 14 Desember 2021, 11:20 WITA, penduduk Pulau Selayar dikejutkan dengan gempa dahsyat yang dilaporkan bersumber dari dasar Laut Flores, 250 km di tenggara Pulau Selayar. Gempa berkekuatan M 7,4 ini merusak 246 rumah penduduk, memakan 7 korban luka, hingga menyebabkan setidaknya 770 warga mengungsi . Sumber gempa lepas pantai tersebut kini disebut sebagai Sesar Kalaotoa . Dengan kondisi tektoniknya, kehidupan masyarakat Pulau Selayar tidak akan terlepas dari berbagai potensi bencana alam. Sebagai satu-satunya kabupaten yang terpisah dari daratan Sulawesi, kesiapsiagaan penduduk terhadap bencana menjadi hal yang mendesak. Oleh sebab itu, pembuatan buku anak dipilih untuk menjadi salah satu upaya edukasi gempa di usia dini di mana buku tersebut juga berisi langkah-langkah persiapan diri untuk menghadapi gempa yang mungkin akan terjadi di masa depan. Buku akan diproduksi hingga 100 eksemplar dan akan dibagikan secara gratis ke beberapa sekolah dasar di Pulau Selayar pada tahun 2024. Melalui buku ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan bahaya gempa serta bagaimana cara menghadapinya dapat dipupuk sejak dini.



Capaian

Pengenalan dasar kesiapsiagaan terhadap peristiwa gempa; Pengenalan dasar kondisi geografis Kepulauan Selayar; Pengenalan dasar akan proses-proses dalam sebuah peristiwa gempa



Testimoni Masyarakat

Dampak bagi KK dan FITB: Inisiasi jejaring kerjasama dengan peneliti dari FIB UI dan FMIPA UNHAS, mendapatkan focus area penelitian baru Dampak bagi ITB: Perluasan dampak program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di area Indonesia Timur yang sebelumnya belum pernah terjamah oleh program-program LPPM Dampak bagi Indonesia: Inisiasi siaga gempa sejak usia dini dengan fokus siswa Sekolah Dasar. Metode yang digunakan (pembuatan buku anak) dapat direplikasi dengan fokus area lain. Dampak global: Pemahaman terkait kondisi tektonik Indonesia timur.