Prof. Dr. Elin Yulinah Sukandar
Infeksi menular seksual (IMS) merupakan infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Di Indonesia angka IMS cenderung meningkat namun penyebarannya sulit ditelusuri sumbernya. Bali merupakan daerah wisata yang terdiri dari 9 kabupaten/kota yaitu, Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Karang Asem, Buleleng, Denpasar. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah wisatawan mancanegara ke Bali pada tahun 2019 sebanyak 2,84 juta orang. Oleh karena itu risiko penularan berbagai macam penyakit semakin meningkat, salah satunya IMS. Angka penularan cenderung mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Kasus-kasus HIV yang terjadi di Bali dapat dipicu oleh kejadian IMS. Upaya yang jauh lebih dini dalam pencegahan IMS diantaranya seperti pemberian edukasi pada masyarakat. Hal ini sejalan dengan salah satu peranan perguruan tinggi dalam tri darma perguruan tinggi adalah pengabdian masyarakat. Untuk menjawab kondisi-kondisi tersebut, perlu dilakukan tindakan langsung kepada masyarakat berupa pemberian edukasi dalam upaya mencegah kejadian IMS dan lebih jauhnya kejadian HIV. Tujuan lebih rinci dari pengabdian masyarakat ini diantaranya : 1. Identifikasi kondisi pengetahuan masyarakat tentang IMS dan HIV 2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat Bali tentang IMS dan HIV 3. Meningkatkan tingkat kewaspadaan masyarakat Bali terhadap IMS dan HIV 4. Melaksanakan peranan tridarma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat Pengabdian masyarakat ini akan dilakukan di semua kabupaten/kota di Provinsi Bali dengan urutan proses sebagai berikut : 1. Studi pendahuluan terkait prevalensi IMS dan HIV di Bali serta persebaran di setiap Kabupaten 2. Penentuan Puskesmas yang akan dijadikan tempat edukasi pada setiap kabupaten/kota 3. Penyusunan modul tentang IMS dan HIV sebagai alat dalam pemberian edukasi 4. Penyusunan kuesioner untuk melihat persebaran kondisi dasar masyarakat Bali terkait pengetahun terhadap IMS dan HIV 5. Pemberian kuesioner 6. Pemberian edukasi di setiap kabupaten dengan metode pemberian modul dan ceramah
Diperoleh data deskriptif meliputi pengetahuan preventif, promotive, dan kuratif penyakit IMS dan HIV. Selain itu diharapkan terjadi peningkatan dalam hal kewaspadaan dan pengetahuan IMS dan HIV pada masyarakat Bali.
Infeksi menular seksual (IMS) merupakan faktor risiko terhadap kejadian HIV. Infeksi HIV merupakan kondisi yang membahayakan karena terjadi penurunan system imun. Dampak dari penurunan system imun tersebut adalah mudah terserangnya tubuh penderita oleh benda-benda asing sehingga dapat muncul penyakit infeksi lain. Penyakit-penyakit lain yang terjadi dapat menjadi akumulasi dan berujung pada kematian karena tidak ada system yang memperbaiki kondisi. Bali merupakan daerah dengan kasus HIV cukup tinggi. Banyaknya kunjungan turis baik dalam maupun luar negeri dapat memicu terjadinya IMS dan HIV.