Yunieta Anny Nainggolan
Kegiatan Pemberdayaan Finansial Kelompok Sopir Angkutan Kota Bandung merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang pertama kali diadakan oleh tim. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilatarbelakangi oleh dampak pandemi COVID-19 serta pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terhadap sektor transportasi di Indonesia yang menyebabkan turunnya performa yang signifikan pada sektor ini. Pembatasan jumlah penumpang serta himbauan bagi warga untuk beraktivitas di luar rumah, termasuk pergi sekolah dan bekerja, menyebabkan penurunan pemasukan yang signifikan terhadap pemasukan sopir angkutan kota. Di Kota Bandung banyak keluarga sopir angkutan kota Bandung terancam tidak bisa memenuhi kebutuhan terutama pada keluarga yang bergantung hidup di sektor ini khususnya angkutan kota. Pengelolaan keuangan rumah tangga yang belum mapan juga memperburuk kondisi perekonomian keluarga para sopir angkutan kota. Dari permasalahan yang telah disebutkan diatas, alternatif solusi yang diajukan adalah pengembangan alternatif usaha sebagai sumber pendapatan alternatif serta pelatihan pengelolaan keuangan. Dampak yang diharapkan dari adanya kegiatan ini adalah penambahan penghasilan keluarga sopir angkutan kota yang terdampak pandemi melalui inisiatif kegiatan usaha yang telah dibantu pengembangannya. Selain itu, dengan adanya penyuluhan mengenai pengelolaan keuangan pada usaha dan rumah tangga mereka, kami berharap setelahnya mereka dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan menyadari pentingnya melakukan perencanaan keuangan di rumah tangga dan melakukan pembukuan atas usaha yang mereka rintis sehingga mereka dapat mencapai kesejahteraan dan kebebasan finansial demi memenuhi kebutuhan hidup mereka. Dampak kegiatan ini dapat dinilai melalui pengisian lembar evaluasi berkala pada saat sebelum dan setelah proses penyelenggaran pelatihan serta testimoni para peserta setelah mengikuti pelatihan. Dalam tataran lebih luas, kegiatan ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam upaya peningkatan jumlah UMKM dan literasi keuangan di Kota Bandung. Capaian tahap 1 adalah pemberian pelatihan kewirausahaan agar para istri sopir angkot dapat melihat potensi kewirausaahaan di sekitar mereka dan berdasarkan kemampuan mereka. Kelompok sopir angkot diharapkan dapat mampu memulai dan/atau mengembangkan usaha mereka dalam mencari alternatif pendapatan untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19.Capaian tahap 2 adalah diselenggarakannya pelatihan literasi dan pengelolaan keuangan secara luring. Pelatihan ini diharapkan agar kelompok istri sopir angkot dapat memiliki literasi keuangan yang mumpuni dalam mengelola dan merencanakan keuangan pribadi mereka atau usaha mereka.Hasil kegiatan ini dipublikasikan melalui media online pada laman harian media daring untuk menyampaikan paparan pada masyarakat luas bahwa perlunya program yang mendukung keberlanjutan keuangan sopir angkutan kota pada saat pandemi.
Publisitas
- Komunitas sopir angkot, terutama istri mereka, mendapatkan pengetahuan dan wawasan untuk berani dan dapat memulai usaha kecil untuk dapat bertahan di masa pandemi ini - Komunitas sopir angkot, terutama istri mereka, mendapatkan pengetahuan dan kemampuan untuk dapat membuat laporan keuangan sederhana