Tati Suryati Syamsudin
Pemberdayaan Wilayah Siberut Selatan Melalui Pengolahan Sumberdaya HayatiBerkelanjutanKegiatanpengabdian masyarakat dilakukan di Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan,Kab. Kep. Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia.Masyarakat KecamatanSiberut Selatan pada umumnya masih belum terlalu menyadari pentingnya menjagalingkungan. Hal ini dapat dilihat dari pengelolaan dan penanganan limbah yangtidak berkelanjutan seperti membuang sampah/limbah langsung ke lingkungan tanpapengolahan terlebih dahulu dan sampah/limbah tidak dipilah terlebih dahulu.Limbah yang dihasilkan dari kegiatan dan aktivitas sehari-hari belum tertanganidengan baik. Selain itu, wawasan masyarakat mengenai pemanfaatan sumber dayayang dimiliki perlu ditingkatkan sehingga terdapat diversifikasi produk yangdihasilkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Pada kegiatan PengabdianMasyarakat telah dilakukan kegiatan 1. Pelatihanpembuatan produk fermentasi (kecap ikan) Kegiatan ini melibatkan kelompok wanita.2. Pelatihan pengolahan dan pengelolaan limbah yang berkelanjutan. 3. Penyuluhanmengenai pentingnya menjaga kesehatan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan padasiswa Sekolah Menengah Pertama agar pemahaman pentingnya menjaga kesehatanlingkungan bisa berlanjut. Kegiatan melibatkan kelompok masyarakat (terutamapara wanita) yang dilatih dalam mengolah sumber daya hayati yang ada sertasiswa sekolah menengah pertama di Siberut Selatan. Kegiatan ini melibatkananggota tim dari KK Bioteknologi Mikroba dan KK Ekologi. Kata kunci:Siberut Selatan, Kecap ikan, Pengelolaan limbah
Kegiatan
.Pengabdian masyarakat ini tidak terlepas dari kerja sama antara KK Ekologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati dengan jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas. Dengan demikian, pengembangan wilayah Siberut Selatan merupakan salah satu bentuk sinergi antar perguruan tinggi yang membuka peluang untuk dibentuknya kerja sama selanjutnya. Manfaat dari kerja sama ini adalah kemudahan akses, komunikasi, dan bantuan teknis untuk mencapai lokasi pengabdian yang merupakan salah satu daerah terluar di Indonesia. Kerja sama juga dapat dilihat dari program pendidikan bagi masyarakat yang dilakukan bersama ITB dan UNAND yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan daerah yang dituju. Dalam jangka panjang, semakin terbuka peluang untuk kerjasama pada lingkup kajian lainnya setelah dilaksanakannya pengabdian berdasarkan observasi dan feedback dari kegiatan pengabdian.