Pembangunan Basis Data Geospasial untuk Agrowisata di Desa Bukti, Bali
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Ketut Wikantika



Ringkasan Kegiatan

Pembangunan desa merupakan hal penting yang ditujukan untuk mewujudkan kemandirian masyarakat dan menciptakan desa-desa yang memiliki ketahanan social, ekonomi, dan ekologi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah melalui penerapan teknologi tepat guna yang telah dikembangkan di perguruan tinggi. Sebagian besar wilayah Desa Bukti, Bali merupakan wilayah pertanian dan perkebunan, sehingga sektor tersebut menjadi potensi unggulan. Dengan letaknya yang dekat dengan pantai utara Pulau Bali, menjadikan daerah ini sebagai kawasan wisata yang cukup ramai dikunjungi. Namun masyarakat di Desa Bukti hanya bergantung pada sektor tersebut. Memanfaatkan produk hasil pertanian dan perkebunan, kemudian mengintegrasikannya dengan sektor wisata diharapkan dapat menjadi langkah yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa ini. Desa-desa di Bali umumnya masih menerapkan konsep adat yang diajarkan secara turun temurun, baik untuk aturan sosial, ekonomi, maupun tata ruang desa. Oleh sebab itu diperlukan suatu wadah yang dapat mengumpulkan semua informasi tersebut dan mengelolanya secara terintegrasi untuk dapat digunakan dengan tujuan memajukan desa, serta meningkatkan agrowisata. Oleh karena itu, tim PM KK InSIG ITB yang bekerja sama dengan SITH ITB menginisiasikan program pembangunan Banana Smart Village (BSV) yaitu pembangunan desa cerdas dengan tanaman pisang, yang bukan merupakan tanaman musiman, sebagai sumber utama. Pelaksanaan PM ini meliputi kegiatan pengembangan basis data desa yang merupakan lanjutan dari program PM sebelumnya oleh KK InSIG.



Capaian

Penerapan Teknologi Tepat Guna



Testimoni Masyarakat

Masyarakat di Desa Bukti sebelumnya bergantung pada sektor pertanian dan pariwisata sebagai sumber penghasilan. Namun dikarenakan lokasi dan kondisi tanah yang cukup kering, para penduduk hanya bisa melakukan cocok tanam secara maksimal saat musim hujan yang singkat, yaitu sekitar tiga bulan. Jenis tanaman yang banyak ditanam adalah ketela pohon, jagung, dan semangka. Namun saat musim kering, penghasilan tersebut akan menurun.