Pemantauan Abrasi Pantai dan Kualitas Air Laut di Pesisir Desa Perancak, Bali Untuk Mendukung Keberlanjutan Kegiatan Konservasi Penyu Berbasis Masyarakat
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Mutiara Rachmat Putri



Ringkasan Kegiatan

Di era 80-an kalangan masyarakat Bali masih banyak mengkonsumsi daging penyu, baik untuk hidangan di rumah, bahan untuk upacara adat, maupun perdagangan lainnya. Kepunahan penyu-penyu ini dirasakan mendekati titik tertinggi pada tahun 1990-an. Lembaga Wild World Fund (WWF) pada saat itu merasakan perlunya dilakukan konservasi penyu dengan melibatkan masyarakatnya, yang salah satunya di Desa Perancak, Kabupaten Negara, Bali. Saat ini banyak masyarakat Bali sudah merasakan kesadaran pentingnya menjaga keberadaan penyu. Namun perubahan lingkungan baik secara alamiah maupun akibat dari kegiatan manusia dirasakan sangat mengganggu kegiatan konservasi yang telah dilakukan di pantai Desa Perancak Bali. Adanya abrasi pantai menyebabkan terganggunya kemiringan pantai dan tergerusnya pasir tempat mendaratnya penyu-penyu untuk menetaskan telur-telurnya, ditambah dengan makin banyaknya predator liar seperti anjing dan biawak. Perubahan kualitas air laut dan pasir pun dirasakan dapat mengurangi jumlah penyu yang akan menetaskan telur-telurnya di pantai tersebut. Lingkup pelaksanaan PM ITB ini melibatkan bidang keilmuan Oseanografi yang dilakukan di Yayasan Kurmaasih, Desa Perancak, Jembrana, Bali. Sebagai pendukung dilakukan kerjasama dengan Balai Penelitian dan Observasi Laut – Kementrian Kelautan dan Perikanan (BPOL-KKP).



Capaian

Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan



Testimoni Masyarakat

Aktifitas manusia di pesisir Desa Perancak menyebabkan terjadinya perubahan tata guna lahan serta perubahan kondisi lingkungan. Pembangunan bangunan-bangunan pantai telah berdampak pada perubahan garis pantai dengan terjadinya erosi dan sedimentasi di sepanjang pantai Desa Perancak, Bali. Aktivitas manusia dengan membuang sampah atau limbah langsung ke sungai dan pantai, menyebabkan turunnya kualitas air laut di sepanjang pantai. Perubahan lingkungan ini lah yang dapat mempengaruhi kondisi pantai tempat penyu-penyu bertelur.