Ferry Iskandar
Untuk mewujudkan keterampilan literasi digital dalam dunia pendidikan di Indonesia, maka guru harus mampu mengintegrasikan teknologi yang berkembang saat ini. Teknologi seperti smartphone merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Namun, smartphone lebih banyak digunakan sebagai pengakses informasi saja. Smartphone belum maksimal digunakan dalam proses pembelajaran, khususnya pada pembelajaran fisika. Teknologi tersebut saat ini sudah tidak asing lagi bagi peserta didik, apalagi smartphone. Kegiatan Penelitian ini kami laksanakan ketika pendidikan formal di Indonesia dalam kondisi pelaksanaan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Pelaksanaan PJJ terutama pembelajaran daring menuntut para guru untuk mencari metode alternatif dalam menyampaikan mata pelajaran fisika agar dapat dimengerti oleh peserta didik. Salah satu metode alternatif pembelajaran yaitu menggunakan smartphone sebagai media praktikum fisika. Namun, banyak diatara guru-guru yang belum bisa memanfaatkan penggunaan smartphone dalam pembelajaran fisika dikarenakan beberapa keterbatasan diantaranya tidak punya akses untuk mendapatkan paper tentang pemanfatan smartphone dalam pembelajaran, dan sulit memahami paper dalam bahasa inggris. Kegiatan PM ini dilaksanakan melalui kegiatan workshop atau pelatihan. Pelatihan yang sedianya akan diadakan secara tatap muka diubah menjadi pelatihan secara online dikarenakan kondisi pandemi covid-19. Kegiatan dilaksanakan dengan lingkup peserta guru fisika terutama guru sekolah menengah atas yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Penerapan Teknologi Tepat Guna, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
Untuk mewujudkan keterampilan literasi digital dalam dunia pendidikan di Indonesia, maka guru harus mampu mengintegrasikan tekhnologi yang berkembang saat ini. Teknologi seperti smartphone merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Teknologi tersebut saat ini sudah tidak asing lagi bagi peserta didik, apalagi smartphone. Saat ini hampir seluruh peserta didik memiliki smartphone. Namun, smartphone lebih banyak digunakan sebagai pengakses informasi saja. Smartphone belum maksimal digunakan dalam proses pembelajaran, khususnya pada pembelajaran fisika. Padahal smartphone memiliki banyak sensor yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran fisika. Namun guru fisika di sekolah di Indonesia belum mengetahui dan belum memiliki keterampilan untuk menggunakan smartphone ini sebagai bagian dalam alternatif pembelajaran fisika.