Susanna
Distribuasi bahan bakar minyak di Indonesia terbilang cukup sulit khususnya daerah-daerah terpencil dan terluar. Untuk itu diperlukan alternatif pengganti. Tempurung kelapa sendiri banyak dan mudah didapat di daerah pesisir atau pulau-pulau kecil. Pulau Singkep merupakan salah satu daerah terluar yang berada di kab. Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini memiliki garis pantai yang cukup panjang dan sebagian besar pantainya memiliki banyak pohon kelapa, namun belum dioptimalkan secara maksimal. Buah kelapa yang sudah diambil isinya menghasilkan limbah batok/tempurung kelapa yang dibiarkan begitu saja. Selain masalah limbah kelapa, Pulau Singkep yang secara geografis letaknya cukup jauh dari ibu kota provinsi membuat pasokan bahan bakar minyak atau gas untuk keperluan memasak sulit didapat dan jika ada harganya lebih mahal dari pada kota di ibukota provinsi. Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan limbah tempurung kelapa sebagai bahan bakar alternatif (briket). Selain itu, mata pencaharian masyarakat di Pulau Singkep yang pada umumnya adalah nelayan, menjadikan Pulau Singkep sebagai salah satu pulau dengan produksi ikan yang berlimpah. Namun, bila hasil laut langsung di jual ke luar pulau, harga ikan menjadi murah karena pasokan ikan yang melimpah. Untuk itu, diperlukan teknik pengelolaan hasil tangkapan ikan menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi lebih. Salah satunya dengan pengawetan ikan menggunakan asap dari tempurung kelapa. Pemanfaatan limbah buah kelapa sebagai sumber bahan bakar terbarukan dan pengawet ikan alami diharapkan dapat membantu masyarakat Pulau Singkep menghadapi masalah tersebut.
Penerapan Teknologi Tepat Guna, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
Mayoritas masyarakat desa Kote, Singkep Pesisir sehari-hari bermata pencaharian sebagai nelayan. Kondisi geografis juga memberikan anugrah kepada masyarakat desa Kote berupa hutan kelapa yang berjajar rapi di sepanjang pesisir desa. Namun sayangnya, limbah yang dihasilkan dari kelapa ini hanya terbuang sia-sia tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Melihat kondisi ini, tim kami mengadakan workshop untuk pemanfaatan limbah kelapa. Diantaranya digunakan sebagai bahan bakar minyak dan juga sebagai pengawet ikan alami.