Andry Widyowijatnoko
Program Pengabdian Masyarakat yang diusulkan merupakan bagian dari rencana sosialisasi konstruksi rumah bambu plester sebagai hunian pasca bencana cepat bangun, layak huni, dan terjangkau di seluruh Indonesia. Konstruksi rumah bambu plester (Mabuter) dikembangkan oleh tim KK Teknologi Bangunan SAPPK ITB, dan telah memenuhi persyaratan Tingkat Ketahanan Api (TKA) 2 jam dan telah dibangun di beberapa daerah di Pulau Jawa. Kegiatan sosialisasi meliputi diseminasi dan workshop pembuatan konstruksi rumah bambu plester dengan melibatkan kelompok masyarakat target (pekerja konstruksi dan mahasiswa arsitektur/teknik sipil) dan komunitas LSM pendamping masyarakat.
Melalui kegiatan sosialisasi konstruksi rumah bambu plester di Kota Makassar diharapkan akan menambah wawasan masyarakat tentang potensi tanaman bambu yang banyak terdapat di Sulawesi Selatan untuk dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi hunian permanen dan terjangkau. Di samping itu dari kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan akan terbentuk sebuah komunitas tanggap bencana yang terampil dan siap untuk membantu pelaksanaan program rekonstruksi pasca bencana baik di wilayah kota Makassar maupun di wilayah provinsi Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Hasil kegiatan berupa produk prototipe bangunan dan modul pelatihan dapat dimanfaatkan juga sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat umum, akademisi, arsitek, pelaku industri, dan pemerintah daerah.
a. Melakukan diseminasi tentang konstruksi rumah bambu plester sebagai alternatif hunian pasca bencana yang terjangkau dan layak huni kepada kelompok masyarakat target di Kota Makassar; c. Membentuk cikal-bakal komunitas tanggap bencana di Kota Makassar yang terdiri dari unsur-unsur masyarakat sipil baik berkelompok maupun individu, akademisi, pemerintah; b. Melatih masyarakat target untuk menjadi tenaga kerja terampil dan setengah terampil untuk pekerjaan konstruksi rumah bambu plester (training for trainers)
Rumah bambu plester ini dapat menjadi salah satu pilihan baik bagi Pemerintah maupun masyarakat pengungsi di kawasan rawan bencana untuk membangun kembali huniannya setelah terjadi bencana. Kemudahan dan kecepatan dalam membangun serta harga yang terjangkau diharapkan dapat membantu program Pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak bagi pengungsi dalam waktu relative singkat.