Pelatihan dan Pendampingan Terapan Teknologi Pengolahan limbah Baglog Jamur Tiram di Kabupaten Sumedang
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Eri Mustari



Ringkasan Kegiatan

Agribisnis jamur tiram merupakan sektor yang turut memberikan sumbangan bagi sektor pertanian, baik produk maupun tenaga kerja. Jamur tiram merupakan komoditas pertanian yang memiliki peran penting sebagai sumber nutrisi berkualitas. Peningkatan pemahaman terhadap manfaat jamur tiram sebagai sumber nutrisi sehat berprotein tinggi menyebabkan permintaan pasar terus meningkat. Kelompok usaha Rancage merupakan kelompok usaha masyarakat yang berkedudukan di Dusun Cipari Desa Sarimekar, Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang, telah menjalankan usaha budidaya dan pemasaran jamur tiram sejak tahun 2018. Tingkat produksi jamur segar telah mencapai 10 kg per hari (0,3 ton per bulan) yang telah dipasarkan dalam bentuk segar dan olahan. Permasalahan yang dihadapi adalah melimpahnya limbah dari proses budidaya berupa baglog sisa panen. Limbah baglog sisa panen merupakan media tanam jamur yang telah ditumbuhi miselium jamur yang sudah tidak produktif dalam menumbuhkan tubuh buah jamur. Limbah baglog jamur akan menimbulkan berbagai masalah diantaranya menjadi media berkembangnya rayap dan inang bagi jamur pathogen. Penanganan limbah baglog jamur tiram dapat dilakukan melalui pemanfaatannya dalam bidang pertanian, diantaranya : 1. Melalui teknologi fermentasi, limbah baglog jamur diolah menjadi pupuk organik padat bokhasi, juga untuk pesemaian sayuran microgreen dan media tanam pada sistem hidroponik, 2. Melalui teknik rekat-press diolah menjadi grow block untuk bahan bakar alternatif, 3. Melalui teknologi fermentasi, limbah sisa jamur tiram putih diolah menjadi pupuk organik cair. Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung yang bekerjasama dengan UTD Balai Latihan Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumedang, Kegiatan ini secara serampak dipusatkan di kantor UPTD Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumedang yang dimulai pada tanggal 4 Juli 2022 oleh Bapak Bupati Kabupaten Sumedang Dr. H. Dony Ahmad Munir ST,MM. yang sekaligus membuka berbagai jenis dan bidang kegiatan pelatihan lainnya termasuk pelatihan budidaya jamur tiram putih. Acara pembukaan pelatihan ini dihadiri pula oleh bapak Drs. H. Asep Sudrajat sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sumedang, juga dihadir ibu Irma Dewi Agustin, S.Ip, M.Si sebagai Kepala UPTD BLK Kabupaten Sumedang, dan dihadiri pula para Camat Kabupaten Sumedang. Untuk selanjutnya kegiatan pelatihan jamur tiram putih ini difokuskan di Kelompok Usaha Jamur Rancage yang Lokasinya di Dusun Cipari Desa Sarimekar Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang. Adapun tim program pengabdian kepada masyarakat ITB terdiri dari anggota kelompok keakhlian Sains dan Bioteknologi Tumbuhan (Dr. Ir. Eri Mustari, M,P.) dan anggota kelompok keakhlian Genetika dan Bioteknologi Molekuler SITH ITB (Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P.), Anggota kelompok keakhlian Agroteknologi dan Teknologi Bioproduk (Dr. Ir. Rika Alfiani, M.P.), juga dari anggota kelompok keakhlian Sistem dan Pemodelan Ekonomi SAPPK ITB (Dr. Ir. Kartib Bayu, M.Si.; Ir. Edi Kusniadi, M.SP. dan Deni Nugraha, SE.,M.Si.), juga bekerjasama dengan pengusaha jamur tiram di kabupaten Sumedang (Drs. Yusuf Hidayat, S.T.) juga pengusaha jamur tiram putih kabupaten Majalengka (Dendi Nurdian S.Kom.). Memandang perlu untuk memberikan pelatihan dan pendampingan terapan teknologi pengolahan limbah baglog jamur tiram khususnya kepada Kelompok Usaha Rancage dan umumnya kepada masyarakat Desa Sarimekar, Kecamatan Jatinunggal dan kecamatan Wado Kabupaten Sumedang. Pendekatan yang akan digunakan dalam kegiatan program pengabdian kepada masyarakat melalui metode pendekatan individu dan kelompok, sedangkan metode komunikasi yang dibangun melalui metode komunikasi langsung dan metode komunikasi tidak langsung. Pelaksanaan kegiatan meliputi: (1) p. ersiapan, (2) adaptasi konsep desain dan pentahapan pelaksanaan kegiatan, (3) pelaksanaan desain kegiatan, (4) sinkronisasi dan koordinasi kegiatan dengan stakeholder, (5) monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan (5) workshop produk hasil pelatihan. Target capaian dari kegiatan ini adalah 1) peningkatan pemahaman anggota kelompok dan masyarakat tentang prinsip zero waste dan sustainability pada proses produksi jamur tiram, 2) peningkatan keterampilan anggota kelompok usaha dalam pengolahan limbah baglog jamur tiram menjadi pupuk organic dan grow block, 3) peningkatan pengetahuan manajemen produksi dan pemasaran pupuk organik dan grow block, 4) terciptanya lapangan usaha baru dalam pembuatan pupuk organic dan grow block berbahan dasar limbah baglog jamur tiram.



Capaian



Testimoni Masyarakat