Magdalena Lenny Situmorang
Pembuatan terasi banyak dilakukan secara turun-temurun di daerah-daerah Indonesia, utamanya wilayah pesisir dimana sumber bahan baku berupa udang, rebon, maupun ikan berlimpah. Pembuatan terasi memanfaatkan kerja mikroorganisme indigen yang secara alami terdapat dari bahan baku udang ataupun ikan yang digunakan. Perbedaan kondisi lingkungan akan membuat perbedaan profil pertumbuhan mikroorganisme, dan berakibat pada perbedaan senyawa kimia dan metabolit yang terkandung didalam terasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, SITH–ITB telah melakukan penelitian untuk menstandarisasi pembuatan terasi dengan tujuan agar terasi yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan terjaga di setiap proses produksinya. Hasil penelitian ini ditujukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat agar terjadi peningkatan kesejahteraan di daerah-daerah pemroduksi terasi. Kegiatan ini melibatkan beberapa tahap persiapan sebelum pelatihan dimulai. Pembuatan Standard Operation Procedure telah dilakukan sejak tahun 2017 dan penyebarluasannya dilakukan sejak 2017-2018 melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. SOP ini bersumber dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi SITH ITB sejak akhir tahun 2016. Kata Kunci: Pertumbuhan Microorganisme, Terasi, Standard Operation Procedure
Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
Tidak ada