Tommy Apriantono
Lebih dari 1,9 juta kematian global per tahun dapat dicegah dengan tingkat aktivitas fisik yang memadai (Guthold, 2010). Bahkan generasi muda di negara-negara berkembang, memiliki kecenderungan memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah (Chen, 2005). Tingkat aktivitas fisik cenderung menurun pada masa remaja dan kebiasaan tersebut terus berlanjut hingga dewasa (Tammelin, 2003). Aktivitas fisik yang kurang menyebabkan kebugaran dan kesehatan seseorang menjadi rendah, yang artinya meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit degeneratif. Hal tersebut dibuktikan dengan dikeluarkannya buku panduan aktivitas fisik oleh pemerintah Amerika untuk mengurangi dan memerangi penyakit-penyakit degenerative seperti diabetes, obesitas dll. Indonesia pun penting mencegah untuk memerangi penyakit degenerative tersebut dengan mengedukasi para generasi muda untuk sadar pentingnya meningkatkan aktivitas fisik dan kebugaran. Dibantu dengan media yang dekat dengan masyarakat yaitu sebuah teknologi (mobile application) yang sedang berkembang saat ini. Maka perlu dikembangkan sebuah mobile application yang dapat memprediksi resiko penyakit degenerative seseorang dari tes kemampuan fisik dan aktivitas fisik. Dan perlu sebuah pelatihan dalam meningkatkan dan menyetarakan wawasan dalam pengetesan kemampuan fisik dan aktivitas fisik para pelajar tersebut dalam rangka mengetahui kondisi kebugaran generasi saat ini dengan menggunakan mobile application. Pembuatan laman web yang memfasilitasi pencatatan dan penyimpanan data kebugaran siswa SMA yang dapat diakses oleh pihak sekolah untuk melihat tingkat kebugaran siswa pertingkat kelas, pihak guru olahraga untuk melihat tingkat kebugaran siswa di kelas yang diajarnya, dan siswa untuk melihat perkembangan tingkat kebugarannya.
Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
Tingkat aktivitas fisik masyarakat Indonesia masih menghawatirkan, data terbaru pada tahun 2018 ada 33,5% masyarakat Indonesia yang masuk dalam kategori kurang aktivitas fisik, atau mereka yang melakukan olahraga kurang dari 150 menit dalam satu minggu. Angka tersebut naik dibandingkan dengan dat atahun 2013 yang berjumlah 26,1% (Riset Kesehatan Dasar, 2018). Aktivitas fisik yang kurang menyebabkan kebugaran dan kesehatan seseorang menjadi rendah, yang artinya meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit degeneratif. Hal tersebut dibuktikan dengan dikeluarkannya buku panduan aktivitas fisik oleh pemerintah Amerika untuk mengurangi dan memerangi penyakit-penyakit degenerative seperti diabetes, obesitas dll.