Edy Anto Soentoro Gondodinoto
Kekurangan pasokan air irigasi mengakibatkan kerugian biaya bagi petani dan Pemerintah yang telah membangun daerah irigasi. Puluhan tahun yang lalu ketika Daerah Irigasi dibangun oleh Pemerintah, debit aliran sungai memungkinkan untuk menyuplai air irigasi untuk musim hujan dan kemarau dengan hanya membangun bendung. Akibat perubahan penggunaan lahan di bagian hulu DAS selama beberapa dekade, aliran sungai untuk memasok air irigasi menjadi tidak stabil, banjir di musim hujan dan debit kecil di musim kemarau. Dengan demikian, air irigasi tidak cukup untuk mensuplai daerah irigasi di wilayah yang telah dibangun. Jadi uang pemerintah untuk membangun infrastruktur di Daerah Irigasi “tidak berguna” di musim kemarau, dan sebagian petani tidak bisa menanam tanamannya. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan mencari pola tanam dan luas tanam yang optimal berdasarkan ketersediaan air. Dalam rangka optimalisasi penggunaan air irigasi guna meningkatkan manfaat hasil pertanian, analisis dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan: 1) Menentukan jadwal tanam (PS) terbaik dari 6 PS alternatif berdasarkan kebutuhan air minimum melalui simulasi. prosedur; 2) Menerapkan Linear Programing pada PS terbaik, dan memaksimalkan luas areal pertanaman yang mendapatkan air cukup dari tiga skenario Pattern and Cropping Order (PCO), dan 3) Membandingkan masing-masing skenario dalam hal intensitas tanam dan manfaat yang dihasilkan. Metode simulasi digunakan untuk menentukan jadwal tanam (PS) optimal di Daerah Irigasi Leuwi Kuya dengan membandingkan 5 alternatif jadwal tanam yang diusulkan dengan PS eksisting (PS alternatif-1). PS optimal dievaluasi berdasarkan kebutuhan air dan ketersediaan air irigasi. Setelah dilakukan simulasi dengan menggeser tiap setengah bulan dari awal jadwal tanam, jadwal tanam yang paling optimal adalah PS alternatif-2 yang memiliki debit atau volume air paling kecil dalam setahun.
Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
-