Optimalisasi Tata Cahaya Dan Sirkulasi Udara Pada Bangunan Sekolah
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Arsaika Widasati



Ringkasan Kegiatan

Ditengah pandemi covid-19,pemerintah telah mengizinkan pelaksanaan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)di zona hijau sejak Januari 2021. Untuk mencegah penyebaran covid-19 di areapublik, pemerintah menerapkan protokol kesehatan 5M. Namun, selain mengaturkebiasaan aktivitas dan interaksi peserta PTM melalui penerapan 5 M, diperlukanpula penyesuaian pada kondisi fisik bangunan sekolah sehingga menjadi kegiatanPTM dapat dilaksanakan dalam kondisi ruang yang lebih sehat, aman dan nyaman. Duaaspek penting yang perlu dievaluasi pada fisik bangunan sekolah ialah penataancahaya dan sirkulasi udara dalam ruang. Penelitian sebelumnya telah membuktikanpentingnya cahaya matahari yang mengandung ultraviolet dan ventilasi alamiuntuk mensterilkan dan mengurangi agen infeksius dalam ruang yang dapatmenyebar melalui udara dan permukaan benda (Dietz, et al., 2020; Emmanuel, et.al., 2020; Fahimipur, 2018). Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan untukmemberikan rekomendasi optimalisasi tata cahaya dan sirkulasi udara padabangunan sekolah, sehingga dapat menunjang kegiatan belajar mengajar yang lebihsehat. Metode yang digunakan pada studiini ialah observasi, survey dan pengukuran lapangan, analisis data, sertaperancangan simulasi. Pada studi ini, simulasi digital menggunakan: software SketchUpuntuk membuat simulasi ruang kelas, Velux Daylight Visualizer untukmenganalisis kondisi pencahayaan alami ruang dan Autodesk CFD untukmenganalisis kondisi udara dalam ruang. Sekolah dasar yang dijadikan studikasus ialah SDN 03 Kepongpongan, Kec. Talun, Kab. Cirebon. Studi kasus padakegiatan ini dibatasi pada ruang kelas 1. Observasi lapangan dilakukan padabulan Juli 2021. Ruang kelas 1 digunakan oleh 13 siswa dan 1 guru. Ruangini digunakan sebagai sampel untuk dianalisis kondisi pencahayaan dan udaraalaminya. Ruang kelas 1 berukuran 7.37 m x 6.97m x 4.69 m (p x l x t).Orientasi bangunan menghadap ke selatan. Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan, makadirancang dua simulasi optimalisasi ruang dengan penyesuaian, yaitu:simulasi 1 (menambahkan jendela dan 1 exhauster di dinding utara) dansimulasi 2 (menambahkan jendela atap di area koridor, mengubah seluruh jendelamenjadi top hung swing window danmengubah sebagian material kaca transparent menjadimaterial translucent. Hasilanalisis simulasi menunjukan bahwa tingkat iluminansi serta kualitas udara padaruang kelas 1 SDN 03 Kepongpongan berada dibawah standard referensi (daylightfactor 2.5% dan sirkulasi udara 0.2 m/s). Pada kondisi existing, daylightfactor hanya berkisar 1.2% dan tidak terdeteksi adanya sirkulasi sirkulasiudara dalam ruang kelas atau 0 m/s (death zone). Hasil analisis simulasi1 diketahui bahwa adanya peningkatan pada daylight factor menjadi 2.52%dan sirkulasi udara sudah memenuhi laju sirkulasi 10 l/s/o dan sirkulasiudara menjadi 0.17 m/s dan 0.15 m/s. Penambahan luas bukaan dan sistemventilasi baik alami maupun buatan yang sederhana (exhauster) terbuktidapat membuat tata cahaya dan sirkulasi udara pada ruang kelas menjadi lebihoptimal, sehingga dapat menunjang kegiatan belajar yang lebih sehat.



Capaian

Kegiatan



Testimoni Masyarakat

Studi ini dapat dikembangkan menjadi acuan dalam penyusunan rekomendasi standar lighting design dan sirkulasi udara pada ruang kelas sehingga dapat menunjang kegiatan belajar mengajar yang lebih sehat. Sebagai tolak ukur dan referensi untuk pemerintah, masyarakat umum serta para desainer dalam merancang tata cahaya dan tata udara bangunan sekolah.