R. Budi Sulistijo
Jalur pipa panas bumi, perkebunan teh dan lahan pertanian lainnya biasanya menempati medan terjal di Indonesia. Beberapa kejadian longsor skala besar telah teridentifikasi di beberapa lokasi. Longsor tersebut menyebabkan korban jiwa dan kerusakan parah. Biaya dampak longsor dan perbaikannya sangat tinggi. Karakteristik longsor adalah hasil cuaca, batuan piroklastik, material yang berubah, intensitas curah hujan tinggi, dan dataran tinggi. Potensi longsor dalam studi ini terutama dipicu oleh intensitas curah hujan, dataran tinggi dengan lokasi lereng curam, struktur geologi, dan jenis batuan. Pekerjaan lapangan untuk mendapatkan informasi bawah permukaan dalam penelitian ini meliputi penggunaan foto udara drone, pemetaan teknik geologi, pemantauan getaran, survei tomografi tahanan listrik, survei potensi diri, uji pemompaan dan pemboran dangkal. Tahanan listrik merupakan salah satu teknik geofisika yang menggunakan variasi nilai resistivitas listrik untuk menentukan material bawah permukaan. Hasil rekayasa geologi menunjukkan kondisi umum batuan lateral sebaran, mata air, sedimen, sebaran bongkahan batu dan gua. Tanah longsor lama teridentifikasi dengan jelas di wilayah studi. Pengeboran dan Uji Penetrasi Kerucut dapat dilakukan di sekitar potensi daerah longsor. Survei tersebut hanya menyediakan data geoteknik dari material potensial longsor. Data lubang bor dan CPT dapat digabungkan dengan data geofisika untuk mendapatkan interpretasi bawah permukaan yang lebih baik. Interpretasi bawah permukaan yang lebih baik berdasarkan metode Electrical Resistivity Tomography, khususnya potensi bidang geser merupakan informasi yang sangat berguna untuk merencanakan kegiatan mitigasi. Beberapa metode stabilisasi lereng dan program pemantauan di sekitar daerah potensial longsor dapat diterapkan.
Penerapan Teknologi Tepat Guna
-