Ardhana Riswarie
Desa Cikahuripan dilewati oleh Sesar Lembang yang melintang hampir di sepanjang 3 RW. Sejak tahun 2016 mereka memperoleh rekognisi sebagai Desa Tangguh Bencana (Destana), yang berarti sudah dilengkapi perangkat sumber daya untuk penanganan bencana. Sumber daya ini berupa sumber daya manusia yang diorganisasi oleh FKDM, sumber daya infrastruktur (meskipun minim) berupa peta dan petunjuk jalur evakuasi di beberapa titik di desa, dan juga sumber daya jejaring dengan Bandung Mitigasi Hub dan PPMB ITB. Setelah mendapat rekognisi sebagai Desa Tangguh Bencana (Destana), Pemerintah Desa Cikahuripan melalui FKDM telah menyelenggarakan berbagai program baik sosialisasi maupun pengurangan risiko bencana lainnya. Namun, upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan kegiatan mitigasi bencana alam ini tidak selalu efektif, terutama karena low hazard tadi. Masyarakat cenderung jenuh dengan kegiatan-kegiatan mitigasi bencana yang biasa. Ditambah lagi beberapa masyarakat menolak untuk pemasangan petunjuk-petunjuk terkait potensi bencana gempa tersebut dengan pertimbangan tidak baik untuk bisnis mereka. Pengabdian Masyarakat ini berfokus pada pembuatan karya seni yang memfasilitasi peningkatan resiliensi komunitas dari masyarakat. Meskipun terlihat remeh, resiliensi ini merupakan kapasitas kelompok yang mampu menurunkan tingkat kerentanan dan juga risiko bencana. Pendekatan yang digunakan adalah Psychosocial Capacity Building (PCB) terutama yang merujuk pada model Miller (2012) kemudian metode seni relasional pada tahap pembuatan karya di ruang publiknya.
Penerapan Karya Tulis
Potensi bencana gempa bumi di wilayah Sesar Lembang cukup tinggi (high risk) meskipun tergolong low hazard karena jarak kejadian gempa bumi yang cenderung jarang, tingkat exposure tergolong cukup tinggi karena padatnya penduduk di titik-titik tertentu dan juga tingkat kerentanan (vulnerability) yang tinggi karena tingkat sosioekonomi lebih cenderung menengah ke bawah. Jika ditambah dengan sikap abai dari masyarakat, akan terjadi penurunan tingkat relisiensi komunitas yang bisa menambah tingkat risiko bencana.