Ira Adriati
Berdasarkan kegiatan tahun 2022 dan analisis kondisi sosial, budaya,dan ekonomi di Kabupaten Timor Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur, maka dapat disimpulkan jika hasil tenun merupakan produk unggulan bagi masyarakat tersebut. Menjadi mata pencaharian utama keluarga selain berkebun atau mencari ikan. Hanya saja hingga saat ini belum ada kegiatan pariwisata yang terintegrasi dengan hasil tenun karya perempuan di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Program maupun promosi pariwisata lebih difokuskan pada potensi alam di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Pemaparan di atas mempertegas pentingnya membuat sebuah model pariwisata yang berbasis potensi tenun Timor Tengah Selatan yang berkolaborasi dengan potensi wisata alam. Diharapkan dengan pembuatan model integrasi potensi wisata tenun dan wisata alam dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya perempuan penenun di sentra-sentra atau desa-desa penenun seperti di Desa Mutis, Desa Boti, dan desa lainnya. Kedatangan wisatawan memperpendek jalur penjualan tenun dari perempuan penenun langsung kepada konsumen atau wisatawan. Hal tersebut sangat berkorelasi dengan peningkatan pendapatan perempuan penenun di Desa-desa Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat tahun 2023 telah dirancang Model Peta Wisata Tenun di Kabupaten Timor Tengah Selatan khususnya untuk Desa Kei/Boti dan Desa Mutis. Dalam model tersebut dirancang alur wisata dari Kupang sebagai Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur kemudian melanjutkan perjalanan hingga ke Kabupaten Timor Tengah Selatan. Selanjutnya di arahkan untuk melakukan perjalanan wisata alam dan budaya menuju Desa Boti dan Desa Mutis yang masih mempertahankan adat istiadat.
Berdasarkan rancangan tersebut diharapkan perekonomian masyarakat khususnya perempuan dapat meningkat. Hal tersebut terjadi karena wisatawan akan membeli akomodasi di desa tersebut, selain itu konsumen akan membeli tenun secara langsung kepada penenun di desa.
Memperkenalkan Peta Wisata dan Buku Tenun kepada para pengrajin di Desa Fatumnasi dan Desa Boti/Kei; Mempublikasikan tenun dalam wisata di Timor Tengah Selatan melalui website; Memberikan pelatihan berkaitan dengan kemasan tenun; Membuat peta wisata tenun Timor Tengah Selatan; Memperkenalkan Peta Wisata kepada Raja Mutis dan Raja Boti; Memperkenalkan Peta Wisata dan Launching Buku dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Timor Tengah Selatan
Manfaat kegiatan pengabdian ini bagi Kelompok Keahlian mempertegas posisi nilai manfaat perkuliahan Sejarah Seni Rupa Indonesia Lama. Di sisi lain selain kegiatan ini selain berdampak bagi masyarakat juga dapat memperkaya materi perkuliahan Sejarah seni Rupa Indonesia I/Lama, sehingga mahasiswa memperoleh pengetahuan langsung dari dosen yang memiliki pengalaman di lapangan. Hal tersebut membuat mahasiswa lebih antusias mengikuti perkuliahan. Manfaat berikutnya adalah mempertajam kepakaran dosen yang mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Manfaat kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Fakultas adalah memperlihatkan kontribusi nyata pengetahuan yang didalami untuk kepentingan masyarakat. Menjalin kolaborasi dengan Dinas Pariwisata Timor Tengah Selatan. Memiliki staf dosen dengan kompetensi Tenun Timor Tengah Selatan. Manfaat kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bagi ITB memperlihatkan kontribusi keilmuan yang diaplikasikan untuk kemajuan perekonomian masyarakat melalui kegiatan budaya. Membuat staf pengajar mengaplikasikan pengetahuannya dalam kegaitan pengabdian di daerah 3T seperti di Timor Tengah Selatan. Masyarakat mengenal, menghargai, dan berterima kasih kepada program pengabdian kepada masyarakat ini. Manfaaat Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bagi Indonesia sangat membantu memajukan masyarakat di daerah 3T. Kepala Dinas pariwisata mempertegas jika ITB sangat membantu mengenalkan Tenun Timor Tengah Selatan melalui website yang dibuat www.tenun timortengahselatan.com, buku Tenun Boti dan Buku Wisata Tenun dan Wisata Alam Mutis, serta pelatihan kemasan bagi penenun di suku pedalaman. Manfaat Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bagi global merupakan kegiatan agar warisan tenun dapat dikenal dunia, berkembang, dan terdokumentasikan dengan baik.