Endra Susila
Pada pemukiman yang padat penduduk, salah satu masalah yang masih banyak ditemukan adalah kurangnya septic tank karena keterbatasan lahan, kondisi ekonomi warga yang kurang mendukung, dan persepsi masyarakat yang masih belum pas tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan. Di desa Sayang, Cianjur data terakhir menunjukkan kebanyakan warga membuang kotoran dari WC mereka ke selokan, sungai atau kolam, sehingga menimbulkan masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan, terutama pada musim kemarau. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu masyarakat membuat septic tank komunal, karena keterbatasan dana pemerintah daerah yang sangat terbatas. Selain bantuan pembuatan septic tank, diperlukan juga sosialiasi dan pendampingan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dan untuk menciptakan wilayah “Open defecation free” bagi kebaikan mereka sendiri. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini melingkupi survey lapangan, survey terhadap persepsi masyarakat terhadap lingkungan khususnya sanitasi, dan sosialisasi masyarakat sekitar tentang pentingnya sanitasi dan kebersihan sungai. Pembuatan septic tank komunal di masyarakat di daerah Gang Salman AlFarisi RT 01 RW 22 dan Gg Prima RT 02 RW 17, Kelurahan Sayang, Cianjur. Kegiatan ini bekerja sama dengan pemerintah setempat dan masyarakat juga turut membantu secara langsung untuk membangun septic tank di daerahnya. Septic tank umum ini diharapkan dapat menjadikan lingkungan sekitar menjadi lebih bersih dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.
Penerapan Teknologi Tepat Guna, Penerapan Karya Tulis, Pelaksanaan Kegiatan Kepedulian Sosial berupa pendidikan/penyuluhan/pendampingan
Sebagian besar masyarakat yang tinggal di lingkungan padat penduduk tidak memiliki septik tank di pemukiman mereka, termasuk masyarakat di daerah Gang Salman Al-Farisi RT 01 RW 22 dan Gg Prima RT 02 RW 17, Kelurahan Sayang, Cianjur. Masyarakat di daerah ini hanya memiliki jalur pembuangan kotoran untuk menyambungkan dari rumah penduduk ke Sungai Cianjur (hanya 20% yang memiliki septic tank).