Oki Neswan
Pada masa pandemi COVID-19, proses pembelajaran pada berbagai tingkat, mulai dari tingkat pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi di seluruh dunia mengalami disrupsi yang secara signifikan. Selama periode tersebut, sebagian besar proses pembelajaran dilakukan secara daring dengan berbagai kendala termasuk sarana dan prasarana. Sekalipun setiap pelaku pendidikan telah menerapkan berbagai inovasi dalam dilakukan, efek disrupsi tetap dirasakan sangat kuat, terutama pada hasil belajar dan kemampuan belajar semua siswa dan mahasiswa. Fenomena ini lazim disebut learning loss.
Pada kegiatan pada masyarakat ini, kami mengembangkan model kegiatan yang implementable dan sustainable yang sebagai sistem yang dijadikan landasan oleh pada guru guru mengajar dengan lebih baik, lebih tepat, dan mulai dapat mengatasi dan mengisi kekosongan yang diakibatkan oleh learning loss. Pada tahap pertama ini, fokus kegiatan adalah membangun sistem dan pelatihannya serta modul, yang dapat digunakan oleh guru untuk mengidentifikasi dan menganalisis masalah, menyusun kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan penguasaan konsep dan keterampilan, membuat koneksi, dan kemampuan problem solving, menyusun alat asesmen, dan menyusun bahan pembelajaran yang sesuai. Dari kegiatan lokakarya dan workshop implementasi diharapkan diperoleh masukan untuk penyempurnaan model.
Membuat suatu model pelatihan guru matematika tingkat sekolah lanjutan yang dapat meningkatkan kemampuan guru untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang mengintegrasikan penguasaan konsep dan keterampilan, membuat koneksi, dan kemampuan problem solving
Masalah learning loss akibat penutupan sekolah selama masa pandemik COVID-19 terjadi di berbagai penjuru dunia termasuk Indonesia. Penutupan sekolah ini merupakan disrupsi pendidikan terbesar dalam sejarah (Learning loss due to school closures during the COVID-19 pandemic, Per Engzell, et al. (2021)). Tingkat learning loss termasuk tidak dapat diabaikan dan oleh karena itu memerlukan respon dari setiap pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan. Learning loss juga menciptakan gap profil lulusan sekolah menengah dan kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan agar sukses dalam studi diperguruan tinggi. Kegiatan ini bertujuan membangun sistem kegiatan yang memberi pedoman pada guru-guru sekolah lanjut untuk membantu siswa mengejar kembali ketinggalan baik dalam pengetahuan, materi ajar, maupun kemampuan belajar.