Lokasi Pasang Surut Campuran di Selat Malaka
Nama Peneliti (Ketua Tim)

Alamsyah Kurniawan



Ringkasan Kegiatan

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa zona pencampuran pasang surut di Selat Malaka dapat mempengaruhi penyebaran anomali permukaan laut dari Laut Cina Selatan ke Laut Andaman. Dinamika pasang surut yang kuat di Selat Malaka terutama disebabkan oleh fakta bahwa di sini interaksi utama terjadi dari sinyal pasang surut yang masuk ke wilayah tersebut dari dua samudra yaitu Hindia, terutama semi-diurnal dan Pasifik, terutama diurnal. Selain itu, mekanisme pengaturan yang kompleks, multi skala, multi dimensi, waktu Dinamika sistem kelautan yang bervariasi dan sangat non-linear membuat upaya pemodelan oseanografi jauh lebih menantang. Model numerik konvensional memberikan solusi utama untuk tugas yang menantang ini dalam mengkarakterisasi dan meramalkan cuaca laut (terutama ketinggian air dan aliran) dengan merepresentasikan fisika yang mendasari dalam persamaan yang dapat dipecahkan. Namun, menangkap dinamika lautan secara total, memperhitungkan anomali non-pasang surut memerlukan penyesuaian model yang cermat untuk perbaikan lebih lanjut. Hasil dari penelitian ini dalam makalah ini menggambarkan bahwa lokasi zona pencampuran pasang surut di wilayah lokal seperti Selat Malaka dapat dianalisis secara efektif dengan menggunakan kombinasi pemodelan numerik dan model berbasis data. Hasil tersebut mendukung indikasi bahwa fenomena zona pasang surut campuran yang diamati di alur sempit antara Selat Malaka dan Selat Singapura yang dapat menimbulkan efek penyumbatan untuk penyebaran anomali permukaan laut yang terjadi di Laut Cina Selatan atau Laut Jawa. Pekerjaan ini menunjukkan efisiensi AMI sebagai alat hidroinformatika potensial. Pekerjaan masa depan direkomendasikan untuk menghitung AMI untuk seluruh domain dalam peta spasial untuk memiliki distribusi spasial AMI di wilayah yang diinginkan



Capaian

Penerapan Teknologi Tepat Guna



Testimoni Masyarakat

-