Ahmad Izzuddin
Pengguna internet di Indonesia kini terus tumbuh hingga sebesar 204,7 juta dan penetrasi internet telah mencapai 73,7% dari total populasi pada Januari 2022 lalu. Hampir setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia kini menjadi erat dengan transaksi-transaksi digital. Oleh karena itu, keamanan digital di Indonesia perlu diperkuat dengan pemahaman masyarakat dalam pemanfaatan ekosistem digital. Kebutuhan ini menjadi penting apabila kita melihat tingginya aktivitas serangan digital di Indonesia. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat setidaknya terdapat 1,6 miliar anomali trafik serangan siber yang terjadi sepanjang kurun waktu 2021. Dalam proposal ini diajukan kegiatan Pelatihan Literasi Kemanan Transaksi Digital yang ditujukan bagi siswa SMA/SMK.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan diimplementasikan dengan mengadakan kegiatan pelatihan secara online. Jumlah modul yang direncanakan adalah minimal tiga modul, sedangan jumlah pelatihan akan disesuaikan dengan banyaknya modul yang dicakup dalam satu pertemuan.
Pelatihan direncanakan untuk dilakukan sesuai dengan modul yang telah dibuat dan menyesuaikan dengan waktu/keadaan di sekolah-sekolah tujuan. Sekolah tujuan dapat menyetujui kegiatan yang dilakukan secara intensif namun difokuskan pada staf pengajar, atau menyetujui kegiatan yang dibuat dengan lebih menarik dan langsung menyasar pada siswa sekolah tujuan. Karena target peserta adalah siswa SMA/SMK, maka modul pelatihan akan dibuat dalam Bahasa Indonesia.
Evaluasi implementasi akan dilakukan dengan melihat nilai test yang akan diberikan kepada peserta pada akhir pelatihan. Diharapkan peserta dapat mencapai nilai minimum 50 (skala 100). Penilaian evaluasi hanya menjadi bahan evaluasi panitia penyelenggara kegiatan pengadbian masyarakat untuk dijadikan masukan pengembangan program serupa di kesempatan selanjutnya. Hasil penilaian tidak diberikan kepada para peserta pelatihan.
Dalam realisasinya, ditemuken kendala yang menyebabkan rencana pelatihan belum dapat terlaksana menjelang berakhirnya kegiatan penelitian. Kendala tersebut adalah ketidaksesuaian slot jam kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dapat digunakan untuk pelatihan. Tim peneliti memutuskan untuk mengubah target penelitian menjadi penyusunan modul yang lebih menarik untuk target audiens level SMA/SMK. Adapun rencana kegiatan pelatihan tetap diusahakan dilakukan menunggu ketersediaan waktu dari pihak sekolah yang akan dikunjungi.
Jumlah modul yang direncanakan adalah minimal tiga modul, sedangan jumlah pelatihan akan disesuaikan dengan banyaknya modul yang dicakup dalam satu pertemuan. Pelatihan direncanakan untuk dilakukan sesuai dengan modul yang telah dibuat dan menyesuaikan dengan waktu/keadaan di sekolah-sekolah tujuan. Sekolah tujuan dapat menyetujui kegiatan yang dilakukan secara intensif namun difokuskan pada staf pengajar, atau menyetujui kegiatan yang dibuat dengan lebih menarik dan langsung menyasar pada siswa sekolah tujuan. Karena target peserta adalah siswa SMA/SMK, maka modul pelatihan akan dibuat dalam Bahasa Indonesia. Hasil akhir dari penelitian yang direncanakan pada awalnya sesuai proposal adalah kegiatan pelatihan secara online. Setelah dilakukan diskusi dengan para anggota peneliti, disepakati akan dilakukan secara offline.
Dalam kegiatan ini, telah dilaksanakan pembentukan tim pelatihan, meliputi tiga orang mahasiswa S2 Teknik Elektro sebagai asisten untuk membantu presentasi modul pelatihan di SMAN 3 Bandung dan nnggota peneliti tetap akan hadir dalam kegiatan presentasi modul pelatihan.Berikutnya, telah dilakukan pengarahan kepada asisten mengenai obyektif pelatihan. Bagian berikutnya yaitu perizinan yang telah dikoordinasikan dengan staf pengajar di SMAN 3 Bandung untuk meminta slot waktu KBM dipakai untuk pelatihan, termasuk drafting surat permohonan izin yang ditujukan kepada Wakil Kepala Sekolah SMAN 3 Bandung Bagian Humas. Bagian berikutnya yaitu improvement modul pelatihan yang dilampirkan pada laporan ini.
Beberapa kendala yang ditemui selama pelaksanaan kegiatan ini adalah perlunya penyesuaian dengan ketersediaan waktu asisten yang akan membantu pelatihan, perlunya penyesuaian dengan jadwal di SMAN 3 Bandung dan penentuan jumlah audiens yang meliputi kecukupan fasilitas ruangan untuk menampung semua murid. Kesimpulan dalam kegiatan ini adalah progress penelitian telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang diajukan dalam proposal dan mencapai 100% kegiatan. Rencana kegiatan selanjutnya adalah hasil akhir berupa diseminasi hasil penelitian di SMAN 3 Bandung.
Penyusunal Modul Ajar Literasi Digital untuk Siswa SMA/SMK
Memberikan pelatihan kepada siswa SMA/SMK, meningkatkan exposure ITB kepada siswa SMA/SMK